Lihat ke Halaman Asli

Journey of Love

Diperbarui: 12 Juni 2024   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

           Part 1 : untuk orang yang kucinta

Pagi hari itu rasanya cukup panas, bukan karena cuaca tapi karena aku melihat dia dengan teman sekelasnya tertawa saat baris di lapangan upacara. Ingin rasanya aku berlari dan menariknya menjauh dari gadis itu tentunya tidak bisa. Memangnya aku ini siapa?, hanya bulu ayam yang tersapu oleh angin dari peternakan. 

"Heh bebek, itu bibir udah maju sampe lime senti senyum lah dikit" mataku menatap tajam ke arah dea, temanku yang baru saja berucap. 

"Yang bener lima, es kul kul bahasa masa gak bisa nyebut lima" timpal azkia, teman sebangku dea yang sudah bergabung ke lapangan.

"Ekskul ya, yang benar ekstrakurikuler yah..yuk bicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk menghargai sumpah pemuda" tawaku pecah saat indah datang dan mengoreksi ucapan teman-temanku.

"Oh iya ndah, terima kasih sudah membenarkan ucapan saya yang salah"  jawab dea, yang langsung ditimpali oleh indah. 

"Kaya bicara sama guru ya, pake saya" aku hanya menggeleng dan merapihkan barisan saat ketua osis memberi arahan bahwa upacara siap di mulai. 

Setelah selesai dengan upacara bendera, tubuhku langsung menoleh ke arah dia yang masih dikerubungi oleh gadis sekelasnya.

"Aduh panas yah..aduhh kebakar" sindir indah yang menyenggol bahuku.

"Apa sih, liat tuh kakakmu ngegodain dede gemes lagi" balasku dan sukses membuat indah langsung berlari untuk menegur kakaknya. 

"Udah yuk ke kelas" ajak dea, sehingga  aku dan  azkia mengikutinya sampai ke kelas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline