Lihat ke Halaman Asli

Hilda Tiorida

Mahasiswa

Keterkaitan Ekologi Politik dan Ekofeminisme terhadap Perempuan dan Alam

Diperbarui: 14 Mei 2024   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekologi politik mulai berkembang sejak akhir dekade 1970an dan awal 1980an. Namun demikian istilah ekologi politik sendiri pertama kali dicetuskan oleh Russet (1967), Eric Wolf (1972), Miller (1978), Cockburn dan Ridgeway (1970). Bukan berarti penelitian sebelumnya mengenai hubungan politik dan ekologi belum ada. Pada tahun 1960-an aspek politik mulai dimasukkan ke dalam ilmu ekonomi. Terutama terkait dengan semakin besarnya perhatian terhadap dampak manusia terhadap lingkungan. 

Selain ekologi politik ada juga pengertian tentang Ekofeminisme. 

Ekofeminisme sendiri berasal dari penggabungan kata ekologi dan feminisme. Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh seorang tokoh feminis asal perancis Francoise d'Eaubonne pada tahun 1974. Ekofeminisme filsafat ekologi dan ilmu sosial yang menjelaskan hubungan antara perempuan dan alam serta dampak hubungan tersebut terhadap kebijakan lingkungan berdasarkan kajian lingkungan, kritik terhadap modernitas dan sains, analisis kritis, dan aktivisme feminis.

Bagi sebagian besar penganut ekofeminis, kelestarian lingkungan pada akhirnya bergantung pada penguatan peran ekonomi dan politik perempuan di semua tingkat organisasi masyarakat. Sejarah intelektual ekofeminisme yang secara ringkas merangkum teks dan tindakan ekofeminisme utama yang  berkontribusi pada pengembangan gerakan sosial subbidang dan interdisipliner ini. Ekofeminisme telah memberikan kontribusi penting dan signifikan terhadap wacana etika lingkungan dan hubungan timbal balik antara gender, lingkungan hidup, dan pembangunan. Dengan begitu ekologi politik dengan

Ekofeminisme dapat digambarkan sebagai filosofi ekologi dan gerakan sosial yang mengacu pada studi lingkungan, kritik terhadap modernitas dan sains, serta analisis dan aktivisme kritis feminis untuk menjelaskan hubungan antara perempuan dan alam, serta implikasi hubungan ini terhadap politik lingkungan. Penulis feminis Françoise d'Eaubonne secara luas dianggap sebagai pendiri ekofeminisme pada awal tahun 1970an. Ekofeminisme  menganut berbagai pandangan mengenai peran sebab akibat dari pemikiran dualistik Barat, struktur kekuasaan patriarki, dan kapitalisme dalam degradasi ekologi, dan penindasan terhadap perempuan dan masyarakat tertindas lainnya. Secara kolektif, mereka menemukan nilai dalam memperluas analisis feminis hingga interogasi simultan terhadap dominasi alam dan perempuan. Sejarah ekofeminisme itu saling berkaitan dan berhubungan dengan manusia dan alam semesta.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline