Lihat ke Halaman Asli

Hilda Herawati

Seorang Mahasiswa

Gaya Hidup dan Konsumsi: Menjelajahi Perbedaan Kelas di Era Konsumerisme

Diperbarui: 2 Juli 2024   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Istock.com/CNNIndonesia/Kompas.com

| Konsumerisme meningkatkan perbedaan kelas sosial

Era konsumerisme modern telah melahirkan budaya yang mengagung-agungkan konsumsi sebagai bentuk ekspresi diri, status sosial dan kebahagiaan. Namun, di balik gemerlapnya dunia konsumsi, tersembunyi jurang pemisah yang semakin dalam antara kelas-kelas sosial. Gaya hidup dan pola konsumsi menjadi cerminan nyata dari perbedaan ini, mengungkap realitas sosial yang kompleks dan penuh ironi.

Barang-barang konsumsi, dari pakaian hingga mobil, telah menjadi simbol status yang kuat dalam masyarakat konsumeris. Merek-merek tertentu, desain eksklusif dan harga yang fantastis menjadi penanda kelas sosial. Orang-orang dari kelas atas cenderung memilih barang-barang mewah yang melambangkan kekayaan, prestise dan keanggunan. Sementara itu, kelas menengah dan bawah terkadang terjebak dalam siklus konsumsi yang didorong oleh keinginan untuk meniru gaya hidup kelas atas, meskipun kemampuan finansial mereka terbatas.

Perbedaan kelas juga tercermin dalam gaya hidup yang dianut. Kelas atas memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya, seperti pendidikan berkualitas tinggi, perawatan kesehatan yang canggih dan kesempatan untuk bepergian ke tempat-tempat eksotis. Mereka dapat menikmati hobi dan kegiatan yang membutuhkan biaya tinggi, seperti bermain golf, berlayar dan mengumpulkan karya seni. Sebaliknya, kelas menengah dan bawah seringkali terbebani oleh kebutuhan dasar, seperti biaya hidup, pendidikan anak dan kesehatan.

Konsumerisme yang berlebihan dapat memperburuk kesenjangan sosial. Iklan dan media massa terus-menerus mempromosikan gaya hidup konsumtif, menciptakan keinginan yang tidak terpuaskan dan mendorong orang untuk berhutang demi memenuhi kebutuhan yang tidak selalu penting. Hal ini dapat menyebabkan tekanan finansial, ketidaksetaraan, dan konflik sosial.

Dan bagaimana kita dapat menciptakan sistem ekonomi dan sosial yang lebih adil dan berkelanjutan di era konsumerisme?

Memahami perbedaan kelas dalam era konsumerisme penting untuk membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Kita perlu kritis terhadap pesan-pesan konsumtif yang dipromosikan oleh media dan industri. Menyadari bahwa kebahagiaan tidak terletak pada kepemilikan barang-barang material, tetapi pada hubungan sosial, kesehatan dan kesejahteraan adalah langkah penting untuk mengatasi kesenjangan sosial.

Dapat disimpulkan gaya hidup dan pola konsumsi menjadi cerminan nyata dari perbedaan kelas di era konsumerisme. Simbol status, akses terhadap sumber daya dan tekanan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak selalu penting menciptakan jurang pemisah yang semakin dalam. Menyadari realitas ini dan membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline