Roland Barthes merupakan tokoh semiotika yang melanjutkan pemikiran dari Saussure. menurut Barthes, Semiotik adalah salah satu bagian dari ilmu pengetahuan yang didalamnya mempelajari tentang bagaimana manusia memaknai sesuatu yang ada di sekitarnya. makna didapatkan dari tanda yang membawa pesan tersirat, dalam pandangan Seussure menekankan penandaannya hanya dalam tataran denotasi dan konotasi. Kemudian Barthes melalui pemikirannya penandaan tersebut disempurnakan dari Semiologi Sausure dengan sistem penandaan denotatif, konotatif dan mitos.
Pada analisis Barthes terdapat tiga hal inti yang diperhatikan, yaitu makna Denotatif, Konotatif, dan Mitos. Pada makna tingkat pertama disebut dengan Denotatif, dan tingkat pemaknaan kedua disebut dengan Konotatif. Denotatif akanmengungkapkan makna yang terlihat jelas oleh mata, artinya denotatif merupakanmakna yang sebenarnya. Sedangkan Konotatif mengungkapkan makna yangterkandung dalam tanda-tanda.
Lalu, bagaimana Analisis Roland Barthes dalam Film Pendek Bertajuk "Pulang"? yuk Simak!
PT Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan Film Keduanya dengan Tajuk "Pulang" pada Jum'at (14/04/2023) dikanal Official YouTube-nya. Film ini bergenre Traveler Report dengan target Penonton Komunitas pecinta Kereta Api, Komunitas Film dan Stakeholder KAI. film Pendek ini di garap oleh rumah Produksi PT Visualkan Kreasi Indonesia dan Disutradarai oleh Galih Firdaus.
Film bertajuk "Pulang" mengisahkan tentang sosok Pria Paruh Baya yang dalam perannya ia disebut "Bapak" yang berusia 65 tahun dan merupakan mantan Narapidana. Dirinya kini sudah sepuluh tahun bekerja di warung makan dekat Stasiun Kereta Semarang Tawang.
Setiap menjelang lebaran, Bapak selalu ingin membeli tiket kereta api untuk berjumpa dengan keluarganya, akan tetapi ketakutannya akan masa lalu yang kelam itu akhirnya menghalangi niat tersebut. Hingga suatu hari keputusannya berubah karena ingin bertemu dengan buah hatinya.
Analisis Semiotika Barthes dalam Film "Pulang"
Secara Denotasi gambar itu menunjukkan Hp Android yang sedang membuka aplikasi KAI ACCES dan menunjukkan jadwal yang available. Si bapak menggosokkan tangan kirinya diatas paha dan berkata "nanti saja lagi" kepada petugas Stasiun (Seorang laki-laki berkemeja putih dan memakai masker putih diwajahnya". adegan ini secara Konotasi menunjukkan bahwa Seorang petugas kereta api menunjukkan Aplikasi KAI ACCES untuk membantu si bapak yang terlihat sangat cemas, karena nampaknya beliau ingin pulang ke kampung halamannya. Akan tetapi begitu melihat jadwal, sang bapak tiba-tiba mengurungkan niatnya untuk pulang kampung karena teringat akan masa lalunya dan lalu ia pergi dari stasiun tersebut dan meninggalkan si petugas begitu saja. dan Mitos dalam adegan ini yaitu Menggosokkan tangan pada paha ditengah-tengah percakapan merupakan symbol keraguan yang dialami oleh sesorang Ketika ia akan menetukan pilihan. Kasus pada si pemeran utama "Bapak" ia memperlihatkan ekspresi yang kurang nyaman dan takut Ketika ia memiliki niat untuk pulang, karena tiba-tiba teringat akan masa lalu nya yang kelam.