Semarang - Mahasiswa KKN Giat 9 Unnes berhasil melaksanakan program pengabdian masyarakat di salah satu kediaman Ibu PKK Rw 6 Rt 3 Kelurahan Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang, dengan memperkenalkan pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam memproduksi sabun secara mandiri sekaligus mendukung pola hidup berkelanjutan di tengah masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung selama 55 hari dengan melibatkan 10 mahasiswa KKN dari berbagai jurusan. Selama program, para mahasiswa memberikan pelatihan kepada Ibu PKK tentang cara membuat sabun cuci piring dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dan ramah lingkungan. Tak hanya fokus pada praktik, para mahasiswa juga mengedukasi warga tentang pentingnya penggunaan produk ramah lingkungan sebagai langkah menjaga kebersihan sekaligus melindungi ekosistem. Program ini diharapkan mampu mendorong kesadaran masyarakat akan dampak positif dari gaya hidup berkelanjutan.
"Saya terinspirasi dari banyaknya sampah kulit jeruk karena jeruk banyak disajikan di acara pengajian rutin atau pertemuan rutin lainnya. Saya berharap keterampilan baru ini dapat menjadi alternatif bagi warga desa untuk mengurangi ketergantungan pada produk komersial yang mengandung bahan kimia berbahaya. Dengan memproduksi sabun sendiri, warga bisa lebih hemat dan sekaligus menjaga kesehatan serta lingkungan," ujar Widhah, ketua pelaksana program kerja pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan.
Hasil kegiatan ini tidak hanya berupa produk sabun cuci piring, tetapi juga peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan warga desa. Sabun yang dihasilkan telah didistribusikan kepada seluruh anggota Ibu PKK, dengan harapan dapat melanjutkan praktik ini secara mandiri di rumah masing-masing.
Anggota PKK, Ibu Yanti mengapresiasi inovasi mahasiswa Giat 9 Unnes "Program ini sangat bermanfaat bagi warga. Selain memperoleh produk ramah lingkungan, warga juga diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan menjaga kelestariannya melalui praktik sehari-hari yang berkelanjutan," ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bukti nyata kolaborasi dengan Ibu PKK dalam mewujudkan pembangunan desa berkelanjutan. Para mahasiswa berharap keterampilan yang dibagikan dapat terus dimanfaatkan dan dikembangkan oleh warga di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H