Lihat ke Halaman Asli

Hilda ariska

Wiraswasta yang suka menulis

Kiri pak

Diperbarui: 18 Desember 2024   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Aku adalah murid dari kota malang yang Praktek kerja di industri di Surabaya. Kebiasaan naik angkot di Malang ketika akan sampai di tujuan penumang akan mengatakan kiri. Dan Pak sopir pun akan berhenti. Namun, berbeda dengan angkot di Surabaya yang harus pencet bel. 

Waktu itu untuk pertama kalinya aku naik angkot dari Tandes ke Surabaya kota. Tujuan ku sudah tiba,"Kiri, pak." Namun angkot tetap melaju. Karena terlewat jauh aku pun teriak,"kiri, pak! kiri." (Sambil menepuk kursi). "Adek, dipencet bel nya." ucap ibu satu angkot denganku. Aku segera memencet bel dan mengucapkan terima kasih. 

2 bulan kemudian aku pulang ke Malang. Aku pergi dengan teman-teman ku karena lama tidak berjumpa. Aku dan temanku naik angkot. Tak lupa aku menceritakan pengalamanku ketika aku naik angkot di Surabaya.

"Aku pas ndek Suroboyo kan numpak angkot." ceritaku pada temanku.

"Trus?" jawab temanku.

"Aku kan nggak ngerti lek ndek kono mencet bel. aku ini wes ngomong kiri pak, kiri pak (sambil nepuk-nepuk bangku)"

ciiiiiitttttt seketika angkot yang aku dan temanku tumpangi berhenti mendadak.

"Wonten nopo pak?" tanyaku kaget

"lah jare kiri!" jawab pak sopir

"Maaf saya cerita." kataku tersadar jika ceritaku terlalu semangat.

"Wong crito kok cek heboh men" guman pak sopir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline