Lihat ke Halaman Asli

Pertemuan Kembali yang Tak Terduga

Diperbarui: 23 Maret 2024   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi hari yang sangat sejuk, hari ini adalah hari dimana aku libur bekerja
hari ini aku terbangun di jam 05.58 AM, pada saat itu juga aku langsung bergegas membuat secangkir teh yang sangat nikmat diminum di pagi hari, lalu aku membuka tirai dan pintu terasku, di sanalah aku membuka buku novel favoritku sambil meminum secangkir teh hangat. Tapi anehnya, di jam itu juga aku selalu melihat tetangga depan rumahku duduk dan meminum secangkir teh , terkadang aku menyapanya. Namun, dia sering tidak sadar jika aku menyapanya.

Keesokan harinya akupun mencoba untuk menyapa orang itu lagi. Dan pada akhirnya dia menyapa ku balik akupun terkejut. "Sekian lama aku menyapa orang itu dan tidak di respon, akhirnya dia meresponku" ucapku dalam hati.  Aku berinisiatif untuk berkenalan dengan dirinya, rasa penasaran ini menyelimuti diriku setiap hari. 

Sampai pada akhirnya datang hari dimana aku sedang memanaskan mobilku untuk berangkat kerja. Aku melihat orang itu keluar dari rumahnya. Lalu aku berteriak "Hey kamu! Tunggu di situ!" lalu akupun menghampirinya, orang itu kebingungan dan bertanya "Apakah ada yang bisa saya bantu?" ucap dia. "Apakah kita boleh berkenalan?" jawabku. Orang itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Aku pun memperkenalkan diriku terlebih dahulu "Perkenalkan, aku Grace". Diapun mulai memperkenalkan dirinya. Akupun terkejut ketika mengetahui namanya. "Sepertinya aku pernah mendengar nama itu" batin ku. Namanya adalah Cairo, disaat itu juga, aku bertanya kembali "Kalau boleh tahu, kamu dulu sekolah dimana saat masih kecil?" ucap ku. Tapi sayangnya dia berkata "Maaf, aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Bos saya sudah menunggu" ucap Cairo. Di sana aku hanya menganggukkan kepala dengan keadaan masih shock berat. Saat itu juga aku langsung menelfon ibuku. Aku menanyakan tentang Cairo kepada ibuku.


Jawaban ibuku membuatku bingung. "Nak, Cairo itu temanmu saat SD. Masa kamu tidak ingat?" ucap ibu lewat telfon. Aku bingung. Memangnya aku punya teman bernama Cairo. Aku berniat untuk meminta nomor  handphone nya. 

Keesokan harinya. Aku berusaha memberanikan diriku untuk datang ke rumah Cairo untuk mampir sebentar, dan akhirnya sampailah aku didepan rumah Cairo. Dia membuka pintunya dan menyambutku. Dengan cepat aku langsung meminta nomornya dan menanyakan sekolah SD nya. Ternyata perkataan ibu benar, dia adalah teman SD ku dan kita dulu adalah sahabat yang terpisah dan pada akhirnya dipertemukan kembali saat kita sudah dewasa.....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline