Lihat ke Halaman Asli

Hils@Rendezvous

Duty Station @Central Sulawesi

Muka Muak Amuk Kaum Kamu

Diperbarui: 23 Oktober 2016   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kamu sekalian tidak dianggap sebagai kaumnya

Mereka datang dengan membawa amuk dengan murka dan lupa

Dan aku....

Dengan muka yang penuh muak

Menatap kaum-kaum yang mengaum saling membelah mencari darah

Ketika hukum yang telah kumuh menjadi jimat

Bagi sang hakim yang telah kehilangan hikmah

Keadilanpun bagai sihir sang dukun 

yang tanpa tahu awal mula dan tanpa malu

membuat mual para hamba Allah 

yang merindukan keadilan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline