Lihat ke Halaman Asli

Hils@Rendezvous

Duty Station @Central Sulawesi

Dongeng dalam Berita (Isinya Dongeng Apa Aja Sih?)

Diperbarui: 3 Agustus 2017   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13332195951379560339

[caption id="attachment_179491" align="alignleft" width="260" caption="dongeng-pic.taken from google"][/caption] Teman-teman yang baik, jika kita ingin mendongeng (lisan) atau membuat tulisan dongeng untuk anak-anak (tulisan), disarankan agar kita tidak melupakan beberapa hal dalam dongeng (khusus untuk dongeng anak-anak ya). Disini saya sarikan beberapa hal tersebut, yaitu mengenai tema, kalimat pembuka, struktur dan tokoh-tokoh yang penuh imajinatif, unik dan mudah diingat dalam dongeng.

Baik, mari kita lihat apa-apa saja itu:

Tema yang biasanya diangkat dalam dongeng

Biasanya tema dongeng pasti tidak lepas dari moral tentang kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan; kejadian yang terjadi di masa yang sudah lampau, di suatu tempat yang jauuuuh sekali; tugas atau kewajiban yang tidak mungkin dilaksanakan; mantra ajaib, misalnya mantra untuk mengubah orang menjadi binatang; daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta; pertolongan yang diberikan kepada orang baik oleh makhluk dengan kekuatan ajaib; keberhasilan anak ketiga atau anak bungsu ketika sang kakak gagal; kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak bungsu; kecemburuan saudara tiri atau kandung kandung yang lebih tua; kejahatan ibu tiri (ingatkan cerita Bawang Putih dan Bawang Merah yang sampai di sinetronkan segala?)

Kalimat yang biasanya menjadi pembuka dalam dongeng

Jika kita ingin menceritakan dongeng pada anak-anak dengan lisan, kita biasanya menggunakan kalimat-kalimat pembuka. Kita pasti ingat, waktu kecil orang tua atau kakak kita biasanya akan mengawali setiap dongeng seperti kalimat seperti di bawah ini, yang bisa juga kita gunakan saat ini seperti:

nah sayang, salah satu dongeng yang sering diceritakan oleh kakek dulu pada mama/papa adalah....

atau, dongeng yang kakak sukai waktu masih kecil adalah....

atau dongeng yang terkenal dari daerah kakak dulu adalah....

atau kita bisa buat sendiri awalan dongeng kita yang menarik hati anak-anak  :-)

Struktur dalam dongeng

Biasanya dimulai dengan pendahuluan yang singkat dan langsung saja sebagai kalimat untuk memulai dongeng contohnya once upon a time...atau pada suatu hari,atau beribu-ribu tahun yang lalu di suatu negeri yang jauuuh sekali...(wah saya langsung teringat dongeng-dongeng HC Andersen atau si Kancil nih..), lalu kemudian masuk dengan kejadian-kejadian atau peristiwa dalam dongeng itu sendiri yang disusun secara kronologis dan kemudian penutup sebagai pernyataan umum. Biasanya kita mendengar penutup dongeng seperti ini, they lived happily ever after, atau...mereka hidup berbahagia selamanya. Kalimat penutup umum biasanya berisi kebaikan yang dapat ditaklukan oleh kejahatan atau pesan moral lainnya.

Tokoh-tokoh yang biasanya ada dalam dongeng lokal maupun internasional adalah dewa dan dewi, raja dan ratu, ahli nujum atau penyihir, ibu tiri atau saudara tiri, peri baik maupun peri jahat, raksasa, kurcaci, putri duyung, naga, monster, binatang-binantang hutan seperti kancil, gajah, buaya,singa, ikan, istana, hutan, negeri ajaib, permadani ajaib, lampu ajaib, semuanya yang ajaib-ajaib bisa dimasukkan hehe..

Demikian beberapa informasi untuk kita-kita semua yang ingin menulis dongeng. Moga-moga saja bermanfaat.

Ada beberapa situs dongeng yang menurut saya baik dan menarik sekali. Situs-situs ini bisa memberi kita acuan bagaimana membuat dongeng yang baik.

Contohnya:

http://www.ceritaanak.org/

http://dongeng.org/

http://ceritarakyatnusantara.com/id/home

http://worldoftales.com/

dan ada situs punya kak Hendri lho, dia Kompasianer pendongeng/storyteller, bisa kita lihat di http://www.rumahmotekar.com

Nah, mari mendongeng yuuk:

Pada suatu hari....

Salam hangat :-)

@bumi tadulako, kota yang dijaga oleh 3 Panglima Perang di desa Bulili, di Jaman Raja Sigi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline