Lihat ke Halaman Asli

Hilda Safira Dwi Lestari

Tambah keterangan

Pancasila sebagai Penegak Hukum dan Keadilan Bangsa

Diperbarui: 7 Oktober 2021   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terlalu besar keegoisan para pemimpin yang mengakibatkan kefatalan. Hanya karna uang dengan jumlah besar, mereka tega mengambil apa yang seharusnya tidak mereka ambil. Mungkin bagi mereka, jumlahnya tak seberapa akan tetapi bagi rakyat biasa seperti kami itu sangat besar nilainya. 

Menurut KPK, kasus ini bermula dengan adanya bansos (bantuan sosial) penanganan covid-19 yang berupa sembako pada tahun 2020 dengan jumlah sekitar Rp. 5,9 triliun dengan total 272 kontrak dan pelaksanaannya dalam 2 kali periode.


Ironisnya bukan hanya sekali hal seperti ini terjadi. Biaya penanganan covid-19 yang turun dari tangan pertama itu sangatlah besar. Akan tetapi, seiring banyaknya tangan-tangan yang berada di balik kepemimpinan pertama membuat jumlah itu semakin sedikit karena keegoisan mereka.

Hal inilah yang mengakibatkan sila ke-5 mulai menghilang dan memudar. Berawal dari gemilaunya harta dan keegoisan semata yang semakin hari semakin tak bisa difikirkan oleh masyarakat biasa. Mereka semua akan menganggap bahwa, semua pemerintah itu sama saja. 

Apabila di Indonesia, kejujuran semakin hilang maka yang akan terjadi adalah ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemimpin baik era sekarang atau yang akan datang. Karena dari asumsi mereka akan berubah menjadi ancaman bagi negara. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline