Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Ayah Bisa Menjadi Sosok Ibu

Diperbarui: 5 Januari 2023   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Halo! Menjadi single parent tidak mudah, tapi siapa yang ingin menjadi single parent? Bukankah manusia ingin selalu berpasangan? Namun, kita tidak bisa menyalahkan takdir Allah. 

Ayah aku seorang single parent, dia berpisah dengan pasangannya setelah usia pernikahan 18 tahun. Mungkin berat dan ayah harus rela menerima semua ini. Tapi aku bangga memiliki ayah yang tetap semangat dalam menjalani hidup dan bisa menggantikan sosok ibu bagi anak-anaknya. Mengapa aku bilang begitu? Karena ayah selalu melakukan hal ini setiap hari. Aku kasih tau kegiatan ayah setiap hati. Let's go!

Masak pagi-pagi

Ayah aku rajin banget membuatkan anaknya makanan. Walaupun rasanya kurang, tapi menurutku enak juga. Bapak-bapak mesti punya racikan sendiri setiap masakannya. Apalagi masakan favorit ayah aku adalah mie goreng telur. Tapi nih kalau aku bikin mie goreng telur dengan resep yang sama pasti nanti beda rasa dan tekstur.

Banyak juga orang yang mengatakan "halah ayah mu gak bisa masak aja, beli lauk terus mesti dan bikin boros". Padahal orang-orang tidak tahu bagaimana aslinya. Ya kali kita mau ngomong-ngomong kan malu,  ntar dikira mengunggulkan orang tua.

Setiap aku bangun pagi dan membuka tudung saji selalu senang, karena sudah ada makanan yang siap di lahap. Selain itu, mungkin karena ayah merasa ini sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menggantikan sosok ibu dalam keluarga kami.

Belanja bahan pokok

Sebagai cewek apalagi masih muda pasti kita malu dan malas untuk berbelanja di pasar. Oleh karena itu, ayah aku mengalah dan memilih agar ayah saja yang berbelanja di pasar. Ayah cukup rutin belanja minimal 2 hari sekali melihat stok bahan makanan di kulkas. 

Ayah tidak malu untuk berbelanja di pasar. Mungkin orang pasar kenal sama ayah karena sering membeli dagangannya. Ayah selalu berbelanja sehabis pulang kerja dan walaupun ayah capek ayah tetap semangat dalam berbelanja karena ingat jika ada anak-anaknya di rumah yang menanti kedatangannya dan menanti untuk dimasakkan makanan. 

Membangunkan anak

Bila ibu membangunkan anaknya lebih cepat, dan terlalu kasar saat membangunkan. Itu tidak berlaku bila dibangunkan oleh ayah. Ayah lebih sering mengetuk pintu kamar anaknya untuk membangunkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline