Rumah ialah tempat berteduh dan melepas penat dari berbagai aktivitas harian. Siapa yang menyangka jika orang-orang lebih memilih hidup di perumahan dengan berbagai alasan. Alasan klasik orang tinggal di perumahan adalah agar terlihat kaya.
Tetapi, coba deh dilihat bagaimana kenyataannya. Banyak sekali rumah di perumahan yang roboh karena tidak terawat, terlihat kumuh karena pemilik rumah acuh pada kondisi bangunan.
Sebenarnya orang hidup di perumahan sebab mereka tidak memiliki tanah dan hidup di kota perantauan. Tidak mungkin seorang pekerja di Malang, tetapi membeli tanah di Kediri untuk dibangun rumah. Sangat jauh. Sehingga untuk meminimalisir budget, mereka rela membeli rumah di perumahan secara kredit atau tunai.
Saat tinggal di lingkungan perumahan tentu kita memiliki tetangga. Awalnya kita mengira jika tetangga adalah saudara, sebab ketika kita susah maka tetangga yang akan membantu dan menolong kita.
Namun, sifat tetangga berbeda-beda ya, ada yang kepo, ada yang cuek. Nah kalau kita punya tetangga kepo yang paling susah. Karena dia seperti dengan CCTV. Loh kenapa begitu? Karena dia mengetahui segala hal tentang kita, ibarat abjad nih udah tau dari A sampai Z. Detail banget.
Kalau ditanya risih nggak punya tetangga kayak gitu, aku pribadi sih agak risih. Karena mereka mengetahui privasi kita dan membuat kita tidak nyaman. Tentu mereka akan menggujing hal-hal yang menurut kita privasi ke orang lain.
Apalagi nih kalau kita habis keluar kemana gitu, akan ditanya secara detail. Kalau gak dijawab dikata sombong, tetapi kalau dijawab malah ditanya sampai ujung-ujungnya. Ribet banget kan.
Namun, memiliki tetangga seperti CCTV ada gunanya juga loh. Ketika ada seseorang yang ke rumah kita dan lagaknya agak mencurigakan tentu tetangga akan penasaran, sehingga seseorang yang ingin berbuat jahat di rumah kita akan sulitan dan memilih menghindar.
Tetangga bak CCTV tentu mengerti dan sudah mengenal saudara kita yang mana aja dan siapa saja. Karena setiap orang yang ke rumah, kan dia ada di depan rumah sehingga sedikit banyak tentu berkenalan dengan suadara kita.
Akan tetapi, sebagaimana manusia tentu kita mengerti dong batasan privasi seseorang. Kalau kalian tidak ingin dikepoi hidup kalian, jangan suka mengkepoi hidup orang lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H