Melayani dengan Cinta, Mewartakan dengan Gembira
Bina iman adalah suatu kegiatan yang sudah lazim dilakukan di paroki-paroki di Indonesia. Kegiatan bina iman itu sendiri adalah kegiatan membina/membimbing anak agar dapat menumbuhkan iman anak tersebut terhadap iman Katolik dan dapat menumbuhkan rasa cinta akan Sabda Tuhan.
Yuliana Dwi Idha Prasasti (48) atau kerap dipanggil Bu Idha adalah seorang aktivis di Paroki Santo Arnoldus Janssen, Bekasi dalam bagian pembinaan iman anak maupun remaja. Bu Idha telah menjadi pembimbing iman selama kurang lebih 8 tahun. Selama menjadi pembimbing iman, Bu Idha telah berhasil meraih juara 1 Fasilitator Bina Iman di paroki St. Arnoldus Janssen Bekasi.
Bu Idha melakukan hal tersebut tidak sendiri, melainkan bersama dengan rekan-rekan sesama pendamping dan juga bersama yang dilayani (anak, remaja, maupun OMK) di lingkungan atau wilayah. Bu Idha mulai melakukan pelayanan ini saat tahun 2013, namun mulai serius pada tahun 2017.
Awalnya, Bu Idha memiliki keresahan, yakni banyak anak yang bersekolah di sekolah negeri yang tidak memiliki guru agama Katoliknya, sehingga beliau mulai melayani dari keresahan tersebut. Selain itu, ada faktor lain yang mempengaruhi, yakni beliau yang memang senang melayani anak-anak dan juga untuk mendorong anak pertamanya yang belum bisa bersosialisasi dengan baik dengan anak-anak di lingkungannya.
Bu Idha dengan giat melakukan pertemuan Bina Iman seminggu sekali tak peduli berapapun yang hadir. Dengan kegigihan itu, bisa mendorong niat orang tua dan juga tentunya anak-anak di sana sehingga sekarang acara Bina Iman tidak pernah sepi. Untuk pendampingan iman OMK, biasanya Bu Idha mengajak mereka kumpul dan sekedar mengobrol atau mengajak curhat.
Di zaman sekarang tentu saja, banyak hal yang membuat anak-anak malas mengikuti acara seperti Bina Iman karena adanya "iblis kecil" dalam kantung mereka masing-masing. Bu Idha tetap bisa untuk mengajak anak-anak tertarik mengikuti acara Bina Iman tersebut dengan cara mengadakan permainan-permainan yang menarik dan pembawaan Sabda Tuhan dengan peraga seperti boneka.
Selain Bina Iman, Bu Idha juga turut aktif dalam membawa anak-anak asuhannya tersebut menuju pelayanan di gereja, yakni dengan kor. Selama mendampingi anak-anak dalam kor, Bu Idha pasti memikirkan cara yang unik agar anak-anak tertarik mengikuti kor. Hal tersebut contohnya adalah dengan memakai iringan angklung saat kor. Hal tersebut tentunya menambahkan reputasi yang baik bagi wilayah yang dilayani dan tentunya gereja tersebut.
Hasil dari pendampingan tersebut adalah banyak iman dari anak-anak atau remaja lebih terbangun. "Anak-anak yang didampingi juga senang. Pernah ada yang berkata, 'kapan sekolah Minggu lagi?' itu tandanya ada yang rindu akan Bina Iman ini." Ujar Bu Idha.