Pada tahun 2019 ini, visual storytelling telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Misalnya, fotografer yang ingin menampilkan pameran foto menjadi suatu cerita yang dilengkapi dengan gambar. Tidak hanya itu, bahkan marketing dan kampanye dapat menggunakan visual storytelling sebagai penunjang informasi. Menurut beberapa riset, manusia lebih mudah untuk menangkap informasi secara visual atau lewat gambar. Manusia cenderung lebih tertarik untuk melihat gambar daripada teks. Gambar dapat secara langsung menampilkan emosi da dapat mempengaruhi orang yang melihat. Manusia dapat memproses visual berbeda dengan teks, karena dapat dilihat secara jelas maknanya.
Visual storytelling biasanya ditampilkan dalam beberapa gambar (idealnya enam gambar). Gambar-gambar tersebut berkaitan satu dengan yang lainnya agar dapat menghasilkan suatu cerita atau menggambarkan informasi yang hendak disampaikan.
Ketika ingin membuat suatu visual storytelling, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui. Gambar dan tulisan harus dipikirkan secara matang agar dapat disatukan menjadi suatu cerita. Agar dapat menampilkan visual storytelling yang efektif, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan:
- Monomyth
merupakan teknik yang biasa digunakan pada cerita-cerita legenda, mitos, dll. Menampilkan suatu cerita yang membawa perubahan atau pembelajaran.
- The Mountain
merupakan teknik yang menampilkan tensi-tensi tertentu seperti pada cerita drama. Menampilkan plot dalam cerita yang ditampilkan. Pada gambar terakhir biasanya menampilkan kesimpulan dari cerita yang bersangkutan.
- Nested Loops
merupakan teknik dimana menggabungkan secara bertahap tiga cerita atau lebih. Pada pertengahan cerita, ditampilkan pesan inti, lalu diikuti pesan-pesan pendukung lainnya (cerita yang berbeda namun berkaitan). Teknik ini dapat membantu menampilkan cerita dari berbagai sudut pandang.
- In Medias Res
merupakan teknik yang menampilkan cerita yang paling ditunggu-tunggu pada bagian awal. Pada awal cerita, pencerita harus sudah menampilkan intinya agar dapat mengambil perhatian khalayak terlebih dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H