Sebuah kepemimpinan yang efektif tentu saja berawal dari sebuah gagasan brilian yang dimiliki. Kita tak akan pernah bisa mengharapkan seseorang dapat menjalankan sebuah kepemimpinan yang efektif bila pemimpin itu datang tanpa gagasan. Toh kita tidak bisa mengharapkan tanduk pada kuda.
Tak berhenti sampai disitu, gagasan yang ditawarkan mesti dilempar ke pangsa pasar untuk mengetahui apakah gagasan itu diterima atau ditolak. Calon pemimpin yang mampu menawarkan gagasan kemudian harus diuji atas gagasannya. Tatkala Presiden memberikan bingkisan nama-nama calon ketua KPK, maka DPR melalui komisi terkait akan melakukan fit and proper test pada calon tersebut. Hal ini merupakan proses penting untuk mengetahui gagasan yang ditawarkan kandidat sekaligus mengujinya.
Pertengahan November mendatang akan diselenggarakan Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Musyawarah tertinggi dibanding musyawarah lain di IPM yang salah satu agendanya adalah memilih nakhoda baru bagi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang akan membawahi 34 Provinsi dan 302 Kabupaten/Kota. Tak heran apabila musyawarah tersebut ramai oleh kader-kader IPM yang berdatangan dari tiap daerah. Bagaimana mungkin mereka tidak datang, mereka akan menentukan siapa yang menjadi nakhoda itu melalui suara yang mereka berikan.
Berhubung waktu sudah tidak lama lagi, sebagai anggota IPM yang akan menjadi 'warga' bagi sang calon. Saya sangat berharap nama-nama calon ketua umum itu segera menunjukan batang hidungnya ke publik. Tak boleh lama-lama, waktu sudah mepet. Setelah itu sampaikan gagasan yang dicetuskan untuk IPM 2 tahun ke depan. Sisanya, biarlah warga IPM yang menguji gagasan itu sebagai salah satu bentuk partisipasinya dalam menentukan pemimpin.
Be a leader of IPM is not about you, it's about IPM at all. I hope you agree with.
Saya merindukan pemilihan ala-ala Muktamar IRM tahun 2000, yang bahkan, ada pemaparan visi dan misi dari calon ketua di hadapan para musyawirin. Proses demikian, saya yakin akan menghasilkan pemimpin berkualitas. Buat saya, IPM harus dipimpin oleh seseorang yang punya gagasan kemajuan, dan kotak itu harus dibuka untuk diketahui oleh publik.
Persaingan secara terbuka akan memperlihatkan kualitas dari tiap kandidat yang bertarung. Proses seperti itu jauh lebih baik dan lebih adil karena dilakukan secara transparan daripada penentuan ketua umum di ruang-ruang gelap.
Sebagai warga, saya tentu sangat tidak mengharapkan seorang Nakhoda kapal yang tak tahu arah mata angin sebab hitam-putih PP IPM dan pimpinan dibawahnya akan ditentukan oleh ketua umumnya (Re: Nakhoda) itu, kalau ketua itu tak tahu arah mata angin mengendarai kapal, bukan tidak mungkin kapal itu hanya memutar-mutar di tempat lalu tersapu gelombang pasang yang kejam.
Hilal Fathurrahman
PW IPM Banten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H