Lihat ke Halaman Asli

Hilalia Kani Juliana

Hilalia Kani Juliana, mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta, jurusan Penerbitan Jurnalistik. Aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan Badan Otonom GEMA yang merupakan media informasi mahasiswa.

Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Tidur yang Berkualitas

Diperbarui: 30 Juni 2024   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ilustrasi wanita tidur. Foto: Freepik/benzoix) 

Tidur berkualitas adalah kebutuhan penting yang sering diabaikan di tengah kesibukan. Banyak orang mengalami masalah tidur yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Dengan memahami pentingnya tidur dan menerapkan langkah-langkah praktis, kita dapat meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.

Tidur adalah waktu ketika tubuh dan pikiran kita melakukan pemulihan. Selama tidur, tubuh memperbaiki sel, menguatkan sistem kekebalan, dan mengonsolidasikan memori. Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur cukup cenderung lebih produktif, lebih bahagia, dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Tidur yang tidak berkualitas dapat menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan produktivitas. Ini tidak hanya memengaruhi pekerjaan tetapi juga hubungan sosial dan kualitas hidup secara keseluruhan. Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera karena penurunan kewaspadaan dan refleks yang lambat.

(ilustrasi wanita kesulitan tertidur. Foto: Freepik/lookstudio) 

Ada beberapa langkah praktis yang bisa kita terapkan untuk meningkatkan kualitas tidur. Pertama, menetapkan rutinitas tidur yang teratur sangat penting. Cobalah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan. Rutinitas ini membantu mengatur jam biologis tubuh kita. Kedua, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman juga penting. Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan sejuk. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman untuk mendukung tidur yang nyenyak.

Batasi paparan cahaya biru dari gadget seperti ponsel dan laptop sebelum tidur. Cahaya biru dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. Menghindari kafein dan makanan berat beberapa jam sebelum tidur juga dapat membantu. Kafein dapat membuat kita tetap terjaga, sementara makanan berat dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang mengganggu tidur. Lakukan aktivitas yang menenangkan seperti membaca buku, meditasi, atau mandi air hangat sebelum tidur. Relaksasi membantu tubuh dan pikiran bersiap untuk tidur.

Contoh nyata dari penerapan langkah-langkah ini adalah kisah Tiyas, teman saya. Tiyas selalu merasa lelah dan kurang produktif di kelas. Setelah berdiskusi tentang masalah tidurnya, Tiyas memutuskan untuk membuat beberapa perubahan sederhana, seperti mengatur jadwal tidur yang konsisten, menghindari penggunaan ponsel sebelum tidur, dan menciptakan rutinitas relaksasi sebelum tidur. Dalam beberapa minggu, Tiyas melaporkan peningkatan signifikan dalam kualitas tidurnya dan merasa lebih energik serta produktif di siang hari.

(ilustrasi wanita menggeliat setelah bangun tidur. Foto: Freepik/lookstudio) 

Tidur berkualitas adalah kunci untuk hidup yang sehat dan produktif. Dengan memahami pentingnya tidur dan menerapkan beberapa langkah sederhana, kita bisa meningkatkan kualitas tidur kita. Ini bukan hanya tentang tidur lebih banyak, tetapi juga tidur dengan cara yang lebih baik. Mari kita mulai memberi prioritas pada tidur yang berkualitas dan melihat perubahan positif dalam hidup kita.

Mengadopsi gaya hidup dengan tidur berkualitas memiliki berbagai manfaat. Dari sisi kesehatan, kita bisa mengurangi risiko berbagai penyakit dan meningkatkan kesejahteraan mental. Secara ekonomi, kita bisa meningkatkan produktivitas dan kinerja. Gaya hidup ini juga bermanfaat bagi hubungan sosial dengan meningkatkan mood dan energi. Meskipun begitu, ada beberapa tantangan dalam memulai kebiasaan tidur berkualitas, seperti kebiasaan lama yang sulit diubah dan tekanan pekerjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline