Lihat ke Halaman Asli

Hilalia Kani Juliana

Hilalia Kani Juliana, mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta, jurusan Penerbitan Jurnalistik. Aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan Badan Otonom GEMA yang merupakan media informasi mahasiswa.

Dampak Negatif Kecanduan Game Online pada Remaja

Diperbarui: 30 Juni 2024   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ilustrasi remaja bermain game online. Foto: Pexels/Yan Krukau) 

Game online telah menjadi hiburan yang sangat populer di kalangan remaja. Dengan kemajuan teknologi, akses ke game online semakin mudah dan menarik. Namun, di balik kesenangan dan tantangan yang ditawarkan, ada risiko serius yang mengintai, yaitu kecanduan game online. Artikel ini akan mengulas dampak buruk kecanduan game online terhadap remaja dan menawarkan strategi untuk mengelola serta mencegah dampak negatif ini.

Kecanduan game online pada remaja dapat membawa berbagai dampak negatif, baik secara psikologis maupun sosial. Secara psikologis, remaja yang kecanduan game online sering mengalami gangguan tidur, penurunan konsentrasi, dan masalah emosional seperti kecemasan dan depresi. Mereka mungkin merasa tergantung pada game sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan dan pelarian dari masalah sehari-hari, sehingga mengabaikan tanggung jawab dan aktivitas lain yang penting.

Dari sisi sosial, kecanduan game online dapat mengisolasi remaja dari keluarga dan teman-teman. Mereka mungkin lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar daripada berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Hal ini dapat mengganggu hubungan sosial dan mengurangi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan nyata. Selain itu, kecanduan game online sering kali dikaitkan dengan penurunan prestasi akademis karena waktu belajar yang berkurang.

(ilustrasi remaja bermain game di komputer. Foto: Pexels/Lan Van Der Linde)

Salah satu contoh nyata adalah seorang remaja bernama Fadhil, yang mulai kecanduan game online sejak masuk sekolah pertama. Awalnya, game online hanya menjadi hobi, tetapi lama-kelamaan Fadhil menghabiskan lebih banyak waktu bermain game daripada belajar atau berinteraksi dengan keluarga. Prestasi akademisnya menurun drastis, dan ia mulai mengalami masalah tidur serta merasa cemas ketika tidak bisa bermain game.

Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi orang tua dan remaja untuk mengenali tanda-tanda kecanduan game online sejak dini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain adalah menetapkan batas waktu bermain game, mendorong aktivitas fisik dan sosial yang sehat, serta menyediakan alternatif hiburan yang menarik. Orang tua juga perlu terlibat aktif dalam kehidupan digital anak-anak mereka dengan memahami game yang dimainkan dan berdiskusi tentang bahaya serta tanggung jawab penggunaan teknologi.

Membangun kebiasaan bermain game yang sehat sangat penting untuk mencegah kecanduan. Remaja harus diajarkan untuk melihat game sebagai salah satu bentuk hiburan, bukan sebagai satu-satunya cara untuk merasa bahagia atau melarikan diri dari masalah. Mereka perlu didorong untuk memiliki keseimbangan dalam kegiatan sehari-hari, termasuk belajar, berolahraga, dan berinteraksi sosial secara langsung.

Dengan menyadari potensi risiko kecanduan game online dan menerapkan strategi pencegahan yang efektif, kita dapat membantu remaja mengelola kebiasaan bermain game mereka dengan lebih sehat. Kesehatan mental dan sosial mereka adalah prioritas utama, dan melalui edukasi serta pencegahan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka secara positif. Mari kita bersama-sama menjaga keseimbangan antara teknologi dan kehidupan nyata, agar remaja kita dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline