Lihat ke Halaman Asli

Bidadari Terindah

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1310110277780221241

Dinda, saat tetesan Air mata berlabuh dipipimu Aku hanyut terhempas gelombang terdampar dipulau tak berpenghuni Gelap, suram dan sesak aku disini Saat ini yang kubutuhkan adalah Air dan Cahaya Kerongkonganku serasa tersumpal oleh masa lalu Berlomba mencari kebahagiaan dunia dan Akhirat Tidak lain, dengan menyatukan Atap suci kita... Dirimulah cahaya dan mengguyurkan hujan untuk hatiku.. Adinda yang wajahnya merona anggun di kibas desau Angin. kutatap seantero langit, aku melihat wajahmu disana balutan busana khasmu menambah desiran halus dalam diriku Semoga Tuhan menunjukkan jalanku yang terbaik Untukku dan untukmu, Harapan besarku... Ingin selalu tetap bersamamu... Menjadi bidadari terindah ............. Jakarta, 08 Juli 2011 @14:32 PM

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline