Lihat ke Halaman Asli

Anak Usia Dini Juga Punya “Prinsip” Lho!!!!

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak Usia Dini (AUD) memiliki karakteristik tersendiri dalam proses pembelajarannya. Misalnya, anak belajar baru bisa belajar dengan baik bila, kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tenteram secara psikologis, siklus belajar anak diulang-ulang, dimulai dari membangun kesadaran anak, melakukan penjelajahan atau eksplorasi, memperoleh penemuan untuk selanjutnya anak dapat menggunakannya. Anak dapat belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa, teman sebayanya, dan lingkungannya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran AUD harus diperhatikan prinsip-prinsip yang ada, agar tujuan pembelajaran tecapai dan anak merasa aman dan nyaman dalam proses belajarnya. Berikut ini beberapa prinsip pembelajaran AUD:

1.Anak sebagai pembelajar aktif. Pendidikan yang baik dan sesuai hendaknya mengarahkan anak untuk menjadi pembelajar yang aktif. Maka pendidikan harus dirancang secara kreatif agar menghasilkan pembelajar yang aktif. Sehingga anak-anak akan terbiasa belajar dan mempelajari berbagai aspek pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan melalui berbagai aktivitas mengamati, mencari, menemukan, mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengemukakan sendiri berbagai hal yang ada di lingkungan sekitar.

2.Anak belajar sesuai sensori dan panca indera. Anak belajar melalui sensori dan panca indera, menurut pandangandasar Montessori yang meyakini bahwa panca indera adalah pintu gerbang masuknya berbagai pengetahuan ke dalam otak manusia (anak). Peran panca indera sangat strategis dan penting maka seluruh panca indera harus memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan fungsinya.

3.Anak membangun pengetahuan sendiri. Sejak lahir anak diberi kemampuan, dalam konsep ini anak dibiarkan belajar melalui pengalaman-pengalaman yang telah anak dapatkan selama hidup. Konsep ini diberikan agar anak dirangsang untuk menambah pengetahuan yang telah diberikan melalui-melalui materi yang disampaikan oleh guru dengan caranya sendiri. Hal ini bertujuan agar belajar anak menjadi lebih bermakna.

4.Anak berpikir melalui benda konkrit. Dalam konsep ini anak harus diberikan pembelajaran dengan benda-benda yang nyata agar anak tidak menerawang dan bingung.Terciptanya pengalaman melalui benda nyata diharapkan anak lebih mengerti maksud dari materi-materi yang diajarkan oleh guru. Anak lebih mengingat suatu benda yang dapat dilihat, dipegang lebih membekas dan dapat diterima otak dalam sensasi dan memori.

5.Anak belajar dari lingkungan. Tujuan akhir dari pendidikan adalah kemampuan anak melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Dengan demikian tujuan pendidikan harus dijadikan dasar dalam mengarahkan berbagai proses pendidikan agar dapat dimaknai dan berguna bagi anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Selain prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas ada empat prinsip yang terkandung dalam konvensi hak anak,yaitu:

1.Nondiskriminasi, anak dapat mengecap PAUD tanpa membedakan suku bangsa, agama, bahasa, tingkat sosial, atau kebutuhan khusus (PAUD for All Children).

2.Dilakukan demi kebaikan terbaik anak. Semua kegiatan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, agar anak merasa aman dan tenteram saat melakukan kegiatan pembelajaran.

3.Mengakui adanya hak hidup anak.

4.Penghargaan terhadap pendapat anak.

Dari paparan di atas, sudah sepatutnya jika dalam pendidikan anak usia dini harusberlandaskan dan mengingat prinsip-prinsip tersebut. Agar dalam mendidik anak usia dini kita tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak boleh dilakukan pada anak usia dini, karena anak usia dini punya PRINSIP…..

Sumber:

Sujiono, Yuliani Nurani. 2011. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline