Lihat ke Halaman Asli

Bikin PAUD, Susah Nggak Sih?

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pentingnya pendidikan untuk anak usia dini, kini mulai disadari. Banyak para orangtua yang sudah “menyekolahkan” anaknya sejak umur 3 tahun, bahkan ad yang berumur 1 tahun. Meskipun hanya sekedar diikutkan TPQ atau tempat penitipan anak lainnya. Di desa-desa kini juga mulai terlihat tempak-tempat untuk pendidikan anak usia dini (PAUD). PAUD kini sudah bukan barang asing lagi yang bagi sebagian masyarakat, namun keberadaannya masih cukup langka. Di kota mungkin sudah banyak berdiri PAUD atau sejenisnya, namun di desa-desa, apalagi terpencil, PAUD merupakan hal yang langka. Apakah mendirikan sebuah PAUD itu sangatlah sulit?Atau menghabiskan biaya yang banyak seperti mendirikan lembaga pendidikan formal lainnya?

Mendirikan sebuah lembaga, termasuk mendirikan PAUD harus melewati tiga tahapan, yaitu:

1.Tahap persiapan


  • Legalitas, atau yang dikenal dengan perijinan. Legalitas dan status hukum adalah jaminan keberlangsungan lembaga pendidikan yang bersangkutan, mulai dari segi perlindungan hukum, kepercayaan masyarakat, sampai pada standar kompetensi peserta didik yang seharusnya didapat. Pengakuan legalitas, di samping memberi perlindungan hukum, juga mengikat lembaga pendidikan yang bersangkutan untuk mengikuti standar kompetensi kurikulum pendidikan. Artinya, dari segi pembelajaran, kemampuan siswa belajar, dan persyaratan guru minimal dapat terkontrol dengan baik.

  • Tempat dan lokasi kegiatan. Tempat dan lokasi kegiatan, secara teknis menjadi salah satu faktor penentu utama berhasil dan tidaknya pemasaran lembaga dilakukan. Tanpa lokasi dan tempat kegiatan yang strategis, promosi dan pemasaran playgroup tidak akan berjalan maksimal. Syarat utama pemilihan lokasi serta tempat kegiatan PAUD yang strategis dan mudah dijangkau.
  • Prasarana dan failitas,bagaimanapun juga, mutu dan kualitas pendidikan yang baik dan tidak bisa terlaksana bila tidak didukung oleh prasarana dan fasilitas fisik gedung memadai. Tentu, ini mencakup segala hal lain, seperti arena bermain atau perpustakaan sekolah. Di samping sebagai penentu mutu dan kualitas pendidikan, prasarana dan fasilitas fisik bangunan dapat juga dijadikan petunjuk status sosial lembaga pendidikan bersangkutan.
  • Tenaga pengelola, yang meliputi kepemimpinan, tenaga pendidik, dan staff ahli.

Meskipun pada tahapan ini tidak bisa dipenuhi semua, misalnya pengadaan gedung, jangan dijadikan alasan untuk tidak mendirikan PAUD.

2.Tahap pembentukan

Telah dijelakan dalam Pasal 61 PP no. 17 Tahun 2010, ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam hal pembentukan PAUD, antara lain:


  • Membuat kesepakatan, yang bertujuan untuk menyatukan pendapat dan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan PAUD dengan pembina dan tokoh masyarakat setempat. Kesepakatan yang dibangun meliputi waktu kegiatan, tempat kegiatan, bentuk partisipasi yang diperlukan dan bentuk pembinaan.
  • Pendaftaran calon peserta paud, tujuannya untuk mempermudah pengelompokan anak dan penertiban administrasi.
  • Pendaftaran program ke Dinas Pendidikan Kecamatan
  • Persiapan pembelajaran.

3.Tahap perencanaan

Dalam perencanaan pembelajaran harus mempertimbangkan aspek perkembangan psikomotorik, kognitif dan afektif anak didik. Masing-masing aspek sangat penting untuk diperhatikan karena masing-masing mempunyai tujuan dan manfaat tersendiri. Untuk aspek psikomotorik adalah bagaimana anak didik dapat memiliki keterampilan-keterampilan tertentu. Sedangkan aspek kognitif itu keranah pengetahuan anak, misalkan kemanpuan dalam mengembangkan cara-cara untuk memecahkan masalah. Untuk aspek afektif yaitu ke arah perkembangan sikap, dalam pengembangan sikap dan perilaku anak yanga akan berguna untuk kehidupan sosialnya kelak.

Sebelum memulai pengajaran ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru, antara lain:


  • Memahami program kegiatan PAUD
  • Menyusun satuan kegiatan mingguan
  • Menyusun satuan kegiatan harian
  • Kegiatan harian memiliki urutan pelaksanaan yang fleksibel

Demikian tahapan yang diperlukan untuk membuat sebuah PAUD.Terlepas dari tahapan-tahapan tersebut, kesungguhan hatilah yang lebih menentukan. Karena disetiap niat baik yang ingin diwujudkan, pasti akan ada tantangan yang akan menghadang. Dan saat itulah, kita tahu bahwa nilai sebuah pendidikan adalah mahal, karena diperlukan sebuah pengorbanan dan perjuangan. Sulit dan tidaknya melakukan adalah cara berpikir kita. Sekarang pilih sulit atau enggak????

Sumber:Jasa Ungguh Muliawan. 2009. Manajemen Playgoup dan Taman Kanak-kanak. Jogjakarta:DIVA Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline