"Laki-laki tak tau sopan..." aku menggerutu memaki sekumpulan orang yang tengah nongkrong di pinggir jalan, tertawa cekikikan sambil merokok. Wajah pas-pasan berani melontarkan kata-kata jorok padaku?!!.
Malahan salah satu diantara mereka menggodaku, mendekatiku dan tersenyum, menjijikan.
"Hai, kamu cantik... anak SMP sini ya?!!! (muka genitnya membuatku muak)
Tanpa menghiraukannya aku berlalu...
"Boleh ngga Aa kenal lebih dekat ma Eneng?? Biar akrab gitu..." Tangannya yang jahil mulai meraih tangan kiriku, terhenyak kaget, insting dan reflekku yang terlatih membuat otakku merespon sikap laki-laki itu dan tanpa ia sadari bogem kananku telah mendarat telak diwajahnya,
"prakk..."
Darah segarpun mengucur deras dari hidungnya yang mancung sampai ke pipinya yang putih. Serentak tangannya menutupi hidungnya yang penuh dengan darah.
"annjingg..." teriak lelaki itu
"apa kamu bilang?!!! Kamu yang binatang!!!..." serentak badanku berbalik dan mendorong tubuh laki-laki itu,
"cowok macam kamu tuh yang meskinya sadar... dasar primata tak beretika, kampungan, dasar goblok.." mataku yang sipit ku buka lebar,
Sementara teman-temannya yang dibelakang berdiri dan berlari mendekati laki-laki malang yang tengah mengerang kesakitan, raut mukanya pun berubah. Sementara aku terus berlalu pergi sambil tersenyum aku acungkan jari tengahku dan meninggalkan sesak kesal semua orang yang ada disana.
Aku berjalan menuju rumah, jarak yang lumayan memeras keringat apalagi jika tengah hari seperti hari ini. Udara terasa tipis.
Langit terlihat cerah, awan berarak mengiringi gontai langkah ku..