Lihat ke Halaman Asli

Jejak Luka di Bunga

Diperbarui: 28 Mei 2024   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar: https://pin.it/1wKLbgCGY

Aku tumbuh begitu indah,
Bunga-bunga cantik menghiasiku,
Batangku berdiri kokoh, tegak,
Di bawah sinar mentari yang hangat.

Lalu kau datang, tak terduga,
Dengan rayuan yang manis,
Kau ingin menemani, katamu,
Bukankah sudah ku tolak? Aku tak ingin.

Namun kau terus memaksa,
Rayuanmu makin lembut, mendayu,
Dengan harapan yang kau bawa,
Hingga hati ini perlahan luluh.

Akhirnya, kubuka diri,
Memberi kesempatan padamu,
Kukira kau tulus, ingin menjaga,
Tapi, oh, betapa salahku.

Kau hisap putik-putikku,
Mengambil nektar hidupku,
Sampai layu dan mati aku,
Kau tinggalkan, pergi tanpa jejak.

Kini aku terbaring hampa,
Bunga-bunga yang dulu ceria,
Kini tinggal kenangan duka,
Hanya batang kering yang tersisa.

Di tengah sepi aku terdiam,
Mengingat janji manismu dulu,
Ternyata kau datang hanya untuk mengacaukan,
Dan pergi setelah menghisap semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline