Lihat ke Halaman Asli

hikma ulvia

Mahasiswa

Sosiologi Kepentingan (Interest) dalam Tindakan Ekonomi

Diperbarui: 22 September 2023   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakhrudin Sujarwo

Dalam jurnal Penelitian ketut gede mudirta, swedberg mengemukakan Sosiologi Ekonomi merupakan suatu perspektif dalam sosiologi yang berfokus pada bagaimana masyarakat secara keseluruhan mencapai kesejahteraan, khususnya berkaitan dengan masalah produksi , distribusi , persuasi, komsumsi barang dan jasa, dan uang. Baik di Negara-negara maju maupun berkembang yang secara aktif untuk upaya meningkatkan tingkat ketakutan umum di kalangan masyarakat, Sosial Ekonomi menyoroti pertumbuhan eksplosif yang dihasilkan dari interaksi ini.

Dalam contoh lain, pelatihan ilmu sosial menekankan pemeriksaan bidang yang telah menjadi bidang studi ekonomi tradisional dengan menambahkan subdisiplin ilmu ekonomi sosial. Menurut Smelser dan Swedberg (2005), sosiologi ekonomi memusatkan perhatian pada fenomena ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan produksi, distribusi, persuasi, dan konsumsi barang dan jasa sebagai satu-satunya mata uang yang terdistorsi. Perspektifnya mencakup hubungan interpersonal, interaksi kelompok, struktur sosial, kontrol masyarakat, termasuk standar, norma, dan hukum. 

Smelser dan Swedberg (2005) Dengan menggunakan definisi Weber atau Durkheim sebagai pedoman, maka dapat dikatakan bahwa sosiologi ekonomi adalah subbidang sosiologi yang berfokus pada bagaimana aktor atau masyarakat umum memenuhi kebutuhan dasarnya. Definisi di atas mengartikan dua istilah yang berkaitan dengan fenomena ekonomi dan terminologi ilmu sosial. Isu ekonomi yang saat ini menarik perhatian adalah bagaimana pelaku memenuhi kebutuhannya. Di dalam fenomena ekonomi ini terdapat aspek produksi, distribusi, harga, dan konsumsi yang menurut kebijaksanaan konvensional berhubungan langsung dengan penghidupan para pelakunya. Sebaliknya, metode psikologi sosial mencakup penggunaan variabel, indikator, dan model untuk memahami atau bahkan menjelaskan fenomena yang terjadi pada masyarakat umum. 

Terdapat perbedaan antara perspektif yang diambil dari bidang psikologi sosial dan ekonomi dalam bab ini, khususnya ketika melihat topik produksi , distribusi , dan penetapan harga. komsumsi sebagai komponen kegiatan ekonomi masyarakat.  

Hal ini sejalan dengan penelitian Yuwan ferdiana Ilahi dan Ceta indra Lesmana, Smelser dan Swedberg mengemukakan Oleh karena itu, Smelser dan Swedberg (2005) menyatakan bahwa sosiologi ekonomi lebih sering berfokus pada subtopik berikut: (i) Analisis ilmu sosial tentang proses ekonomi, seperti konflik aktor-aktor dalam perekonomian saat ini; (ii) interaksi ekonomi dengan lembaga kemasyarakatan terkait; dan (iii) interaksi ekonomi dengan agama lain, ideologi politik, atau organisasi non-pemerintah. 

Belakangan, Semelser dan Swedberg (2005; 4-5) memberikan penjelasan yang lebih jelas tentang pentingnya sosiologi struktural untuk studi sosioekonomi. Prinsip mendasar dari argumen ini adalah bahwa aktor dan posisi mereka dalam struktur sosial sangat penting bagi keseluruhan proses sosial. Begitu pula pada jurnal pertama menjelaskan bahwa Swedberg memiliki dua tujuan utama, yaitu (1) mengidentifikasi teori ekonomi baru dan (2) mendiskusikan prinsip-prinsip dasar, gagasan, dan konsep di balik teori tersebut. Selain dampak hubungan sosial pada aktivitas ekonomi, bidang kajian pendekatan baru sosiologi ekonomi juga berfokus pada pertimbangan-pertimbangan kepentingan yang mencakup aktivitas ekonomi.

Penelitian Erlina, Alfitri, Merianti, pada jurnal Media sosiologi bidang ilmu sosial Granovetter membahas perdebatan antara kubuk yang terlalu tersosialisasi dan mereka yang kurang bersosialisasi dalam literatur sosiologi dan ekonomi. Kendala berbasis ekonomi budaya disebabkan oleh internalisasi peraturan perundang-undangan yang bersifat institusi atau struktur sosial. Pengertian struktur sosial adalah suatu jenis komunikasi atau interaksi yang terorganisir dalam suatu lingkungan sosial tertentu. Jika seseorang terlalu atau kurang bersosialisasi, struktur sosial berfungsi sebagai tempat jejaring sosial untuk berinteraksi sosial dan/atau lembaga sosial. (Damsar, 2011).

Kemudian pada penelitian melis dalam jurnal keterlakatan ekonomi terhadap kehidupan sosial Granovetter juga Kami telah menetapkan bahwa peristiwa jejaring sosial yang terjadi dalam kehidupan ekonomi dapat digunakan untuk menjelaskan meningkatnya kepekaan terhadap bahaya ekonomi dalam hubungan sosial. Bagi sosiolog, penelitian tentang jejaring sosial berkaitan dengan cara orang berinteraksi satu sama lain dan cara mereka berperilaku dan Ikatan melayani afiliasi baik sebagai pelicin untuk mendapat sesuatu yang berperan sebagai perekat yang memberikan tatanan dan makna pada kehidupan sosial. 

Untuk memahami pembahasan tentang krisis ekonomi yang sebelumnya terjadi dalam sosiologi dan ekonomi, teori relativitas merupakan alternatif yang berguna. Granovetter menemukan dalam literatur sosiologi dan ekonomi bahwa setiap aspek aktivitas ekonomi, seperti mencari pekerjaan, mempekerjakan karyawan, membeli barang dan jasa, membayar pajak, dan aktivitas terkait lainnya, adalah bagian dari perekonomian. 

Menurut Granovetter, penerapan penalaran rasional merupakan salah satu bentuk metodologi individualisme yang bertujuan untuk menantang sesuatu yang secara fundamental masuk akal. Hal ini terjadi karena penalaran rasional gagal mengenali bagaimana jaringan sosial dan ekonomi terstruktur secara serius dan bagaimana jaringan ini memperburuk keyakinan tertentu, seperti anggapan bahwa semua hubungan bisnis dan transaksional tidak mampu mendorong interaksi sosial dan pusat ekonomi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline