Lihat ke Halaman Asli

Hijriyatul Ainna Nisa

mahasiswa aktif

Nasionalisme Hari Santri Nasioanal di Brangsong-Kendal

Diperbarui: 28 Oktober 2022   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia memiliki sejarah santri nasional yang cukup panjang sebelum menetapkan peringatannya setiap 22 Oktober.Secara resmi,peringatan Hari Santri Nasional muncul karena presiden Joko Widodo atau tang kita lebih kita kenal sebagai presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari santri.Keppres Tersebut ditetapkan pada 15 Oktober  2015.Sejak saat itu,masyarakat setiap 22 Oktober memperingati Hari Santri Nasional (HSN).

Dalam penetapan Keppres tersebut didasari banyak pertimbangan,diantaranya adalah pertimbangan presiden bahwa ulama dan santri memiliki banyak peranan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Negara.Para ulama dan juga santri dianggap punya peran dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indionesia serta mengisi kokesongan Negara setelah kemerdekaan.

Momentum Hari Santri juga sebagai pengingat untuk seluruh para santri agar tetap istiqomah pada perjuangannya,dalam memebela agama maupun bangsa serta menjaga martabat kemanusaan.selain itu juga sebagai pengingat untuk Indonesia agar selalu mengingat dan mendoakan para pahlawan bangsa termasuk para ulama dan kyai yang telah syahid dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Melalui Hari Santri pada 22 Oktober Tahun 2022,mari senantiasa kita mendoakan arwah para pahlawan yang telah mendahului kita terutama para ulama dan kyai semoga mereka ditempatkan ditempat terbaik disisi Tuhan.Amin

Peringatan Hari Santri pada 22 Oktober 2022 mengangkat sebuah tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan".Dalam tema ini secara tidak langsung memberi tahu kita bahwa dalam sejarahnya santri selalu terlibat aktif dalam setiap fase kemerdekaan.dan ketika Indonesia memanggil santri tidak pernah berkata "Tidak".bahkan santri yang akan maju dibaris paling depan.dari berbagai kota,ras,budaya,bahkan dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda santri selalu siap sedia membaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

Melansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU),Resolusi jihad merupakan gerakan bagi para ulama dan santri di pondok pesantren dari berbagai penjuru indonesia yang mewajibkan setiap muslim untuk membela Tanah Air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah.Perlawanan ini dilakukan pada 22 Oktober 1945 dan terus berlangsung sampai peristiwa pertempuran surabaya pada 10 November 1945 yang kemudian diperingatis ebagai Hari Pahlawan Nasional.

Adapun isi fatwa dan Resolusi jihasd dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari sebagai berikut:

  • Hukum memerangi orang kafir yang merintang kepada kemerdekaan kita sekaranf ini adalah fardhu ain bagi tiap-tiap orang islam yang mungkin,meskipun bagi orang kafir.
  • Hukum orang yang meninggal dalam peperangan melawan musuh serta komplotan-komplotannya adalah mati syahid.
  • Hukum untuk orang yang memecah persatuan kita sekarang ini,wajib dibunuh.

Seperti yang kita ketahui juga,bahwasannya K.H Wahid Hasyim,ayah dari KH Abdurrahman Wahid,adalah salah satu santri yang ikut terlibat aktif dalam pemerintahan di awal-awal Indonesia meproklamirkan kemerdekaan.Beliaulah,bersama santri-santri dan tokoh agama yang lain turut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan.Tidak hanya kemerdekaan berbangsa dan bernegara tetapi juga kemerdakaan beragama di seluruh penjuru Indonesia.

Yang pada tahun 2013 Kisah ini diangkat kedalam sebuah film yang berjudul "SANG KYAI"  yang di sutradarai oleh Rako Prijanto dan diproduksi oleh Rapi Films,secara garis besar film ini menceritakan peran santri dalam melawan penjajah dan juga kebiasaan dan perilaku teladan sang kyai melalui hal-hal kecil.

Sebagai Insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama,santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian.santri juga harus berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusioan adalah esensi ajaran agama.Hari Santri tidak hanay milik santri saja,tetapi milik semua komponen masyarakat yang mencintai tanah air,milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

Sementara itu di Kabupaten Kendal khususnya di kecamatan Brangsong,Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) mengadakan menggelar berbagai kegiatan nulai dari sarasehan kebangsaan,upacara,pengajian,pawai ta'aruf hingga bazar UMKM. Rangkaian kegiatan dimulai dengan Sarasehan Kebangsaan yang digelar pada Jumat (21/10) malam di SMA NU 05 Brangsong. Acara yang dikoordinir IPNU dan IPPNU Brangsong ini menghadirkan 2 narasumber kondang yakni Dosen UIN Walisongo Semarang Dr. H. Ruswan, M.A dan Ketua DPRD Kabupaten Kendal H. Muhammad Makmun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline