Lihat ke Halaman Asli

Pengmas DAPT Universitas Airlangga Gelar Pelatihan di Karang Sidemen untuk Tingkatkan Kualitas Kopi Lokal

Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LOMBOK TENGAH, Indonesia, October 24, 2024 — Universitas Airlangga melalui program Pengabdian Masyarakat Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) kembali mengadakan serangkaian pelatihan di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari inisiatif pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kopi dan memperkuat strategi pemasaran produk lokal. Acara berlangsung di Balai Gapoktan Wana Lestari dengan dihadiri oleh enam kelompok mitra, termasuk Gapoktan Wana Lestari dan KTH Selendang Rinjani.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Dr. Hijrah Saputra, Ketua Pelaksana Program, yang menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal dalam menghadapi tantangan globalisasi. “Kami ingin agar masyarakat Desa Karang Sidemen tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga unggul di tengah persaingan yang semakin ketat. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi modal bagi petani kopi lokal untuk meningkatkan kualitas produk mereka dan memanfaatkan peluang pasar yang lebih luas,” ungkap Hijrah dalam sambutannya.

Pelatihan ini mencakup berbagai materi, mulai dari pengembangan kelompok usaha, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam promosi, hingga teknik okulasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi. Dalam sesi pertama, Hendra Setiawan, penyuluh dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, memaparkan pentingnya kebijakan pengembangan kelompok yang efektif untuk keberhasilan jangka panjang usaha tani.

Selanjutnya, Rifa Atunnisa, pakar teknologi pendidikan, memandu sesi tentang penggunaan AI dalam pembuatan logo dan strategi promosi digital. “Memanfaatkan teknologi digital, terutama AI, akan membantu meningkatkan visibilitas produk lokal seperti kopi dan buah-buahan khas Karang Sidemen, sehingga produk ini dapat bersaing di pasar global,” ujar Rifa. Peserta juga diberikan contoh langsung bagaimana teknologi dapat mempermudah desain logo yang menarik dan strategi promosi yang efektif.

Sesi berikutnya membahas aspek legalitas dengan tema “Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Produk Inovatif,” yang dipandu oleh Dr. Hijrah Saputra. Ia menekankan pentingnya melindungi inovasi lokal dari pelanggaran hak cipta. “Produk-produk inovatif seperti kopi premium harus dilindungi agar tidak hanya diakui secara nasional, tetapi juga memiliki nilai tambah di pasar internasional,” jelasnya.

Setelah istirahat, acara dilanjutkan dengan pelatihan praktek okulasi tanaman kopi oleh Sahroni Prayadi, ahli pertanian setempat. Peserta diajak mempelajari teknik okulasi yang diyakini mampu meningkatkan produktivitas kopi di Karang Sidemen. “Okulasi adalah teknik yang sangat efektif untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kualitas biji kopi. Teknik ini penting agar kopi Karang Sidemen bisa mencapai standar kualitas yang diinginkan pasar,” terang Sahroni.

Dalam sesi praktek langsung, peserta diberikan kesempatan untuk mencoba teknik okulasi di lapangan, dibimbing oleh tim ahli pertanian. Ini merupakan kesempatan bagi petani untuk langsung mengaplikasikan pengetahuan yang baru saja dipelajari. Salah satu peserta, Supriyadi, anggota Gapoktan Wana Lestari, mengungkapkan antusiasmenya, “Pelatihan ini sangat membantu kami memahami teknik yang sebelumnya belum kami kuasai. Kami yakin hasil kopi kami akan semakin baik.”

Selain pelatihan teknis, program ini juga menekankan aspek pemasaran digital. Tim dari Universitas Airlangga memberikan panduan kepada peserta tentang cara menggunakan platform e-commerce untuk memasarkan produk kopi lokal. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, pemasaran digital diharapkan dapat memperluas pasar kopi Karang Sidemen ke tingkat nasional bahkan internasional.

Dengan berakhirnya pelatihan hari ini, peserta diharapkan dapat langsung menerapkan teknik dan pengetahuan yang telah mereka peroleh. Program ini merupakan salah satu bagian dari strategi pemberdayaan masyarakat lokal untuk memaksimalkan potensi agrikultur dan pariwisata di Karang Sidemen, sejalan dengan pengembangan infrastruktur berkelanjutan di kawasan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline