Setiap pagi, Rina duduk di bangku kelasnya, menatap keluar jendela. Jendela itu bukan sekadar pembatas antara dalam dan luar; itu adalah portal ke dunia yang dia impikan. Dari sana, dia bisa melihat taman kecil di depan sekolah, tempat di mana siswa-siswa lain berkumpul dan bermain.
Di antara kerumunan itu, ada Dika. Rina tak pernah berani mendekatinya, tapi setiap kali melihatnya, jantungnya berdebar. Dika adalah sosok yang penuh semangat, selalu tersenyum dan membuat teman-temannya tertawa.
Rina sering membayangkan bagaimana rasanya berbicara dengannya, berbagi cerita di bangku taman, atau sekadar bertukar pandang saat sinar matahari menyinari wajahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H