Lihat ke Halaman Asli

Hija Hamid Fauji

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab 2020, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Environment Analysis

Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis lingkungan (Tessmer, 1990) melibatkan melihat faktor-faktor yang akan memiliki pengaruh kuat pada keputusan tentang tujuan pembelajaran, apa yang harus dimasukkan dalam pembelajaran, dan bagaimana cara mengajar dan menilainya. Faktor-faktor ini dapat timbul dari peserta didik, para guru, dan situasi belajar mengajar. Tujuan dari analisis lingkungan dari proses desain kurikulum adalah untuk menemukan faktor-faktor situasional yang akan sangat mempengaruhi program. Analisis lingkungan juga disebut "analisis situasi" (Richards, 2001) atau "analisis kendala".

Analisis lingkungan merupakan bagian penting dari desain kurikulum karena menjadi dasar untuk memastikan bahwa materi pembelajaran dapat digunakan. Misalnya, jika tingkat pelatihan para guru sangat rendah dan tidak diperhitungkan, mungkin terjadi bahwa para guru tidak dapat menangani kegiatan pembelajaran. Demikian pula, jika materi pembelajaran  terlalu mahal atau membutuhkan fasilitas teknologi dan penyalinan yang tidak tersedia, materi pembelajaran ini mungkin tidak dapat digunakan. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi desain kurikulum, sehingga sebagai bagian dari prosedur analisis lingkungan, perancang kurikulum seharusnya memutuskan faktor mana yang paling penting.

Berikut ini adalah contoh analisis lingkungan pembelajaran  untuk pelajar Jepang yang berusia enam hingga sembilan tahun yang tinggal di negara-negara berbahasa Inggris. Selama waktu mereka di luar negeri mereka belajar cukup banyak bahasa Inggris dan Sekembalinya ke Jepang, sekali seminggu selama satu setengah jam mereka menghadiri kelas khusus untuk membantu mempertahankan bahasa Inggris mereka.

Kendala utama pada kelas pemeliharaan bahasa kedua adalah waktu kelas dan waktu kontak dengan bahasa Inggris yang sangat terbatas. Akan ada penurunan minat peserta didik dalam mempelajari bahasa Inggris karena mereka mengidentifikasi lebih kuat dengan Jepang dan menjadi orang Jepang. Para pembelajar tahu bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan lebih mudah satu sama lain dalam bahasa Jepang daripada bahasa Inggris.

Kendala-kendala ini bisa memiliki pengaruh pada desain kurikulum :

  1. Untuk itu, orang tua harus dibimbing untuk memberi anak-anak mereka beberapa kontak ekstra dengan bahasa Inggris.
  2. Kegiatannya harus menyenangkan sehingga anak-anak berharap untuk melakukannya demi mereka sendiri.
  3. Beberapa kegiatan harus dibawa ke kelas berikutnya sehingga anak-anak berharap untuk melanjutkannya.
  4. Kegiatan harus sebagian besar berpusat pada guru daripada kerja kelompok atau pasangan.
  5. Sebagian besar kegiatan harus berfokus pada makna.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.

  1. Mendengarkan cerita serial
  2. Menulis untuk diterbitkan atau dibaca dengan keras
  3. Menulis diary kepada guru atau teman rahasia
  4. Produksi drama, video, dan lain sebagainya.

            Adapun analisis kendala dan efeknya bagi desain kurikulum :

Faktor Murid. Seperti usia, pemahaman, kebutuhan dan minat mereka terhadap bahasa Inggris. Faktor Guru. Seperti kompetensi, terlatih atau tidak, serta keluangan waktu. Faktor Situasi. Seperti ruang kelas yang memadai, waktu belajar dan sumber pembelajaran yang cukup, serta pengembangan kegiatan.

Dalam beberapa model desain kurikulum, analisis lingkungan dimasukkan dalam analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan adalah subjek dari bab berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline