Lihat ke Halaman Asli

Izzah Nuruz Zakiya

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Nim 23107030015

Pantai Watunene: Mengunjungi Surga Tersembunyi di Bawah Tebing Karang yang Tinggi

Diperbarui: 23 Juni 2024   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Hai-hai sobat kompasianer meskipun kita sering sibuk bekerja jangan lupa luangkan waktu untuk berlibur ya!, mengistirahatkan pikiran juga sangat perlu untuk mengurangi stress pada kerja. 

Kemarin, saya dan rekan saya berkesempatan mengunjungi salah satu pantai yang ada di Gunungkidul tepatnya di Pantai Watunene. Pantai tersebut berjarak kurang lebih satu setengah jam dari pusat kota. Memang, lokasinya jauh dari pusat kota tapi akan dibuat takjub dan rasa lelah akan hilang begitu melihat deburan ombak yang deras, pasir pantainya yang menggning cantik, dan rindangnya pepohonan di sekitar area pantai.

Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Namun sobat kompasianer tidak bisa mencari lokasi pantai watunene di google maps secara langsung dan mengaktifkan rute lokasi menggunakan sepeda motor ataupun mobil. Kemarin saya ambil lokasi yang paling dekat dengan pantai tersebut yaitu terdapat indomaret di salah satu kampung tersebut kompasianer bisa mencari rute lokasi yang bernama "Indomaret dan iqos kiss tegus" di google maps yang beralamatkan Dongsari, Tepus, Kec. Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Perjalanan dari indomaret menuju pantai watunene hanya membutuhkan waktu kurang lebih lima belas menit saja menggunakan sepeda motor. Selanjutnya kompasianer baru bisa menyetel rute lokasi dari indomaret tersebut menuju ke pantai Watunene mengaktifkan rute lokasi jalan kaki. Tenang saja kompasianer yang ingin berkunjung menggunakan sepeda motor jalannya masih bisa dilalui menggunakan sepeda motor. Namun, jika ingin berkunjung menggunakan mobil saya belum tau pasti bisa dilalui apa tidak.

Usahakan jika ingin berkunjung jangan saat musim hujan karena nanti jalan yang akan dilalui tidak sepenuhnya beraspal melainkan hanya jalan setapak tanah yang dibuat oleh warga desa setempat. Meskipun rute jalannya yang terjal dan berkelok namun itu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. 

Sesampainya di pos penjagaan nantinya akan di kenakan harga Tiket masuk sebesar Rp. 8000,- entah itu di hari libur atau hari biasa. Setelah melewati dari pos penjagaan itu nanti akan diarahkan menuju pantainya oleh petugas disana. Sayangnya, setelah memasuki pos penjagaan disana sinyal akan otomatis menghilang. Jadi, kompasianer yang ingin berkunjung harus sedia cadangan wifi portable jika ingin mengakses internet. 

Perjalanan belum selesai setelah dari pos penjagaan. Kali ini, medan perjalanan semakin sulit karena sepanjang jalan menuju pantai hanyalah jalan setapak yang terjal penuh bebatuan kapur. 

Diharapkan semua pengunjung harus sangat berhati-hati saat melewati jalan setapak tersebut. Ternyata, jalan setapak ini masih bisa dilalui oleh mobil lho. Jadi, jika sobat kompasianer ingin berkunjung bersama keluarga masih bisa tentunya. Namun, jika dilewati oleh mobil tentunya akan lebih sulit untuk dilewati.

Pantai Watunene sebenarnya terletak di bawah tebing karang yang besar jadi sesampainya di lokasi nanti para pengunjung tidak bisa langsung menuju pantainya namun harus berjalan dahulu turun kebawah tebing karang yang terjal. sebelum itu, kendaraan yang dibawa wajib diparkir di atas tebingnya dan dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 2000,- untuk kendaraan motor dan Rp. 5000,- untuk kendaraan mobil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline