- Tidak sedikit orang mengkhawatirkan risiko kembali ke kehidupan normal pasca PSBB.
- Panduan New Normal diterbitkan agar kita bisa 'berdamai' dan beradaptasi di dalam situasi pandemi yang masih berjalan.
- Mengetahui kebiasaan dan hal apa saja yg berisiko menularkan virus sangatlah penting agar bisa mempersiapkan dan menyesuaikan diri menghadapi new normal.
- Menjaga kebersihan lingkungan kerja (termasuk kebersihan udara) dan personal, physical distancing, mencegah penularan dengan pengecekan suhu badan dan taat-petunjuk di tempat umum, sesuai anjuran New Normal.
Pernahkah membayangkan bagaimana kehidupan kita sehari-hari setelah PSBB berakhir? Tidak sedikit dari kita tentunya khawatir atas risiko-risiko yang akan dihadapi untuk kembali ke kehidupan normal pasca PSBB, terutama untuk beraktivitas di tempat-tempat umum dimana kita tidak memiliki kontrol atas bebagai hal seperti mengatur kepadatan, menjaga kebersihan, dsb. Belum ditemukannya obat dan vaksin untuk Covid-19 menambah kegelisahan dan kecemasan untuk menjalankan new normal di tengah pandemi yang masih berlanjut.
Namun ternyata pertimbangan untuk mengakhiri PSBB demi menggerakan kembali roda perekonomian mendominasi rasa cemas dan takut akan virus itu sendiri.
Mengantisipasi hal ini, pemerintah telah menerbitkan Panduan New Normal pada hari Senin, 25 Mei 2020. Panduan New Normal diharapkan dapat menjadi acuan untuk "berdamai" dengan virus Corona dan beradaptasi di dalam situasi pandemi yang masih berjalan. Panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan merupakan upaya dari pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan Covid-19, terutama pada lingkungan kerja dan tempat-tempat umum.
Walaupun Panduan New Normal baru diterbitkan, namun prosedur tetap atau protap, seperti menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak aman, sebenarnya telah diterapkan pada lingkungan kerja selama PSBB berlangsung terutama pada sektor yang diperbolehkan beroperasi oleh pemerintah, seperti sektor usaha kesehatan, pangan, energi, komunikasi, keuangan dan perbankan, logistik, ritel dan industri strategis.
Pada artikel sebelumnya telah dibahas cara agar tetap aman beraktivitas di tempat umum. Selain menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kacamata), menjaga kebersihan lingkungan kerja dan pribadi, kebersihan udara juga perlu diperhatikan karena penularan sebagian besar terjadi di dalam ruangan.
Agar dapat lebih yakin untuk kembali bekerja di kantor setelah PSBB berakhir, kita perlu tahu kebiasaan dan hal apa saja yang berisiko menularkan virus.
- Tidak menggunakan masker karena pelafalan kurang jelas atau tidak leluasa bernapas.
- Kualitas udara di dalam ruangan yang buruk karena ventilasi dan sirkulasi udara yang buruk.
- Peralatan kantor yang digunakan bersama seperti telepon, mesin fax, mesin fotocopy, atau permukaan benda yang sering disentuh seperti gagang pintu, flush toilet, tombol lift, keran wastafel, dll.
- Ruang kerja dengan space yang sempit sehingga sulit untuk mengatur jarak aman.
- Berada di satu ruangan dengan orang yang terinfeksi, baik dengan atau tanpa gejala.
- Berada di tempat umum yang padat dan tidak memungkinkan untuk mengatur jarak aman.
- Berada di dalam ruangan tanpa sirkulasi udara seperti di dalam lift.
Tetapi jangan khawatir, penularan Covid-19 tetap bisa dihindari. Sesuai dengan saran dalam panduan new normal, berikut hal yang perlu kita perhatikan ketika aktivitas kerja dimulai kembali:
Membersihkan dan Mendisinfeksi Secara Berkala
Penggunaan bahan kimia dengan takaran yang sesuai seperti alkohol, etanol (pembersih cat kuku), hydrogen peroxide atau sodium hipoklorit (pemutih pakaian), dapat menonaktifkan virus dengan sangat cepat.
Area yang dibersihkan sesuai panduan new normal meliputi gagang pintu, tangga, tombol lift, atau peralatan kantor yang digunakan bersama (gagang telepon, scanner, mesin fax, dll). Hal ini dilakukan karena virus bisa menempel dan bertahan berjam-jam bahkan berhari-hari di permukaan benda. Namun, waktu kontak dan jumlah virus jauh lebih penting dari sekedar keberadaan virus, sehingga kita perlu mengendalikannya.