- Kelembaban udara di dalam ruangan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan ruangan anda.
- Kelembaban udara yang tinggi mengakibatkan beberapa masalah kesehatan tubuh maupun ruangan seperti alergi pada kulit dan pernapasan, serta tumbuhnya mikroorganisme (jamur, tungau) yang merusak penampilan dinding di dalam rumah.
Udara sehat tidak hanya sekedar udara bersih saja, tingkat kelembaban udara yang ideal sangat berperan penting dalam menentukan kualitas udara agar terhindar dari bahaya jamur di dalam ruangan. Para ahli kesehatan merekomendasikan tingkat kelembaban udara pada kisaran 45% - 65%, sebagai tingkat yang ideal. Indonesia sebagai negara beriklim tropis namun curah hujan tinggi (iklim tropis basah) sehingga memiliki tingkat kelembaban udara lebih tinggi dari kelembaban ideal.
Kelembaban udara (relative humidity atau disingkat RH) yang tinggi, memiliki jumlah air yang tinggi didalam udara, atau disebut dengan lembab. Udara lembab ini akan memicu pertumbuhan mikroorganisme, seperti jamur yang menyebabkan bercak-bercak pada dinding, dan tungau pada kasur, selimut atau karpet, yang dapat menginfeksi atau gatal-gatal pada kulit.
Dinding yang berjamur tidak hanya membuat penampilan rumah atau gedung menjadi tak sedap dipandang mata. Jamur-jamur yang menempel di dinding juga dapat memberi ancaman bagi kesehatan. Jamur yang tumbuh di dinding menghasilkan zat beracun, yang disebut mikotoksin. Paparan mikotoksin dapat membuat hewan dan manusia sakit. Dalam beberapa kasus, mikotoksin dapat membunuh hewan dan manusia.
Jean-Denis Bailly dari University of Toulouse di Prancis dan tim, menggunakan tiga jenis jamur yang paling sering tumbuh di dalam ruangan. Ketiga jamur tersebut adalah sebagai berikut:
- Penicilium brevicompactum; tumbuh dengan sangat baik di material kayu.
- Aspergillus versicolor; ditemukan hampir disemua material dan tumbuh dengan baik di kotoran debu.
- Stachybotrys chartarum; atau dikenal juga dengan black mold atau toxic black mold, biasanya tumbuh di dalam rumah dan bangunan, dan menjadi ancaman berbahaya bagi pemiliknya.
Penelitian menunjukkan bahwa mikotoksin yang dikeluarkan oleh ketiga jamur tersebut dapat menyebar di udara. Mikotoksin yang menyebar di udara ini memiliki ukuran sekecil spora, bahkan bisa lebih kecil, sehingga mudah terhirup oleh penghuni bangunan/rumah dengan dinding berjamur. Setelah terhirup, kemudian masuk ke dalam saluran pernapasan dan mengganggu dengan gejala --gejala seperti batuk, bronchitis, asma, wheezing (penyempitan saluran respiratorik distal).
Seperti yang dilaporkan oleh Vanessa Chalmers, reporter kesehatan untuk Mailonline, 11 Maret 2019, menyebutkan bahwa seorang wanita bernama Emma Marshall, 29 tahun, perlahan-lahan keracunan setelah tinggal bertahun-tahun di flat tua-nya, dengan black mold tebal di kamar mandinya. Sejak itu, kesehatannya terus menurun, gejala-gejala seperti brain fog, sakit kepala dan ruam kulit mengendalikan kehidupannya. Pada akhir tahun lalu, sampel urin mengungkapkan kadar mikotoksin, yang disebabkan oleh jamur, berada pada tingkat yang sangat menghawatirkan.
Setiap orang tentunya tidak menginginkan hal-hal tersebut menimpa keluarganya, oleh karena itu kita perlu melindungi tempat yang paling sering kita gunakan bersama keluarga dari udara lembab. Untuk menjaga kelembaban ruangan tetap ideal, kita dapat menggunakan alat dehumidifier (alat penyerap lembab) yang berkemampuan menyerap lembab yang sesuai luas ruangan, serta yang dilengkapi sensor kelembaban (hygrometer) agar dapat menjaga kelembaban udara di tingkat yang kita inginkan (kelembaban ideal).
Selain menjaga kelembaban udara, menanggulangi polutan berbahaya seperti mikotoksin ataupun spora yang sudah menyebar di ruangan juga harus dijadikan prioritas. Menggunakan alat pembersih udara dapat secara aktif mengurangi tingkat polutan berbahaya di ruangan.
Dengan menggunakan ketiga alat tersebut secara konsisten, kita dapat menikmati udara sehat dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya, terutama yang disebabkan oleh jamur ataupun mikroba lainnya. Dan yang terpenting, kita terhindar dari bahaya jamur di dalam ruangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H