Lihat ke Halaman Asli

Fakta Menarik Seputar 'Blind Date'

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: periscopix.co.uk

Anda tertarik atau pernah melakukan 'blind date' alias kencan buta? Entah anda bertemu via onling chatting ataupun media sosial seperti FB, atau sekedar dikenalkan teman, bukan tak mungkin dalam waktu dekat anda dan dia memutuskan untuk kopi darat alias ketemuan. Nah, mulai deh bingung menentukan di mana enaknya tempat ketemuan yang aman sekaligus nyaman. Berikut adalah beberapa tempat bertemu yang pernah penulis dengar dari teman-teman yang pernah melakukan 'blind date': 1. Di rumah sang wanita Jika sang pria memutuskan untuk menemui si wanita langsung di rumahnya dan tidak pergi ke mana-mana lagi, dapat dipastikan sang pria enggan merogoh kocek untuk mentraktir si wanita di restoran, malah dia berharap memperoleh 2 keuntungan sekaligus, yaitu dapat melihat penampilan fisik si wanita secara langsung dan juga disuguhi di rumah sang wanita. Tipe pria seperti ini dapat dikategorikan sebagai pria cenderung pelit. 2. Di tempat umum yang tidak romantis Salah seorang teman saya pernah bercerita kepada saya bahwa sang pria mengajaknya bertemu muka di bengkel, bahkan di waktu lain pria yang lain ada yang pernah mengajaknya ketemuan di ruang tunggu pasien salah 1 rumah sakit umum! Dan setelah berbincang sejenak, pria itu pun pamit. Tipe pria seperti ini sudah dapat dipastikan pelit, tidak romantis, tidak menghargai & menghormati wanita! 3. Di food court Tipe pria yang memutuskan untuk bertemu di food court juga dapat dipastikan sedikit pelit. Karena mereka tidak berniat sama sekali menghargai kedatangan si wanita yang sudah mengorbankan waktu, tenaga, dan ongkos untuk menemui mereka dengan sekedar mentraktir si wanita. Dan tipe pria seperti ini juga dapat dipastikan penganut paham 'BMM' alias bayar masing-masing. Jadi, di manaka sebaiknya sang pria menemui sang wanita untuk menimbulkan kesan yang baik? Sebenarnya tempat pertemuan tidak begitu penting, asal dilanjutkan dengan setidaknya makan bersama sekedar untuk menunjukkan rasa respek kepada sang wanita yang telah bersedia untuk menemuinya. Lalu, siapa yang bayar? Jika sang pria masih memiliki harga diri, biarlah sang pria yang membayar seluruhnya. Ini sekedar menunjukkan bahwa sang pria adalah sosok yang bertanggung jawab dan menghargai kesediaan sang wanita yang telah meluangkan waktu untuk menemuinya, terlepas bahwa apakah mereka saling suka atau tidak. Ini adalah tata krama yang harus dijaga. Apabila sang pria sudah menunjukkan kesan pelit dan tidak tahu tata krama di awal pertemuan, sang wanita cenderung untuk tidak akan menemui pria tersebut seterusnya. Jadi hati-hati dengan kesan pertama anda! [caption id="" align="alignnone" width="423" caption="sumber: periscopix.co.uk"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline