Menurut Donald K. Wright (2010), etika adalah cabang dari filsafat yang berkaitan dengan perilaku moral atau seperangkat prinsip-prinsip atau kode etik moral. berbicara tentang etika komunikasi massa, kita perlu mengetahui bahwa etika komunikasi massa memiliki dua cakupan yaitu Etika Jurnalistik dan Etika Media.
Etika Juralistik yaitu cabang filsafat yang membantu para jurnalis unntuk menemukan bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan memberikan standar bagi para jurnalis dimana ia dapat menilai berbagai tindakan adalah benar atau salah, baik atau buruk, bertanggung jawab atau tidak bertanggung jawab.
Sedangkan, Etika Media bersangkutan dengan media massa yang diatur dengan hukum dan sebuah sistem etika. Karena tanpa adanya hukum dan etika maka media massa dapat disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dan Etika media sendiri adalah cabang filsafat yang membantu para professional media untuk memiliki standar moral.
ETIKA KOMUNIKASI MASSA DALAM ERA SAAT INI
Kita mengenal bahwa dunia saat ini sudah berubah seiring media dan perkembangkan teknologi, Dan ketika membahas media massa pastinya kita mengetahui bahwa media sangatlah bebas dan luas, bagaimana kita melakukan itu dengan sangat mudah. Namun hal tersebut harus dengan sebuah etika dan nilai-nilai norma yang kita pelajari karena saat media massa sudah tersebar dalam sosial yang sudah meluas artinya sudah dipastikan terkonsumsi oleh khalayak. Dalam konteks komunikasi, maka etika yang berlaku harus sesuai dengan norma-norma setempat. Pertimbangan etis bukan hanya di antara baik dan buruk, namun juga harus merujuk kepada patokan nilai, standar benar dan salah. Profesi apapun itu pasti memiliki kode etik yang mana hal tersebut membuat batasan dan norma-norma yang telah ditetapkan agar tidak berlebihan dan tidak merangkak pada pelanggaran. Oleh karena itu Jurnalis patut berhati-hati dalam menyajikan informasi, karena hal yang akan disiarkan merupakan konsumsi masyarakat.
Ashadi Siregar menyatakan ketika belajar etika komunikasi, biasanya bertolak dari dua sumber, pertama berkaitan dengan teori normatif dalam melihat interaksi media sebagai institusi sosial dengan institusi lainnya dalam struktur sosial. Sumber kedua mengenai teori moral yang mendasari perilaku dari pelaku profesi media. Perilaku dari pengelola media pada hakikatnya lahir dari preferensi yang terbentuk dalam diri setiap orang (Siregar, 2006: 7). Dalam Konteks berkomunikasi kita mengetahui bahwa komunikator dan komunikan terdapat aturan yang hal ini dikarenakan kita hidup dalam masyarakat yang terus berkembang sepanjang suatu masa tersebut. Adanya Etika komunikasi membuat menjadi suatu hubungan menjadi terjalin baik dan harmonis, Dapat kita banyangkan bagaimana jika etika komunikasi tidak terlaksana maka dapat menimbulkan perselisihan dan kesalahpahaman.
Dengan Komunikasi melalui media massa yang etis merupakan hal yang paling mendasar bagi pemikiran yang bertanggung jawab, pengambilan keputusan, dan pengembangan hubungan dengan masyarakat di dalam konteks maupun antar konteks baik budaya, media atau saluran komunikasi, dan media dengan demikian, yang dimaksud dengan etika komunikasi massa adalah seperangkat moral yang menjadi pedoman bagi para praktisi komunikasi massa dalam menjalankan tugas dan kewajiban profesionalnya.
KESIMPULAN
Etika komunikasi massa memiliki peranan penting dalam era saat ini, di mana media massa merupakah sumber informasi yang luas dan mudah diakses oleh masyarakat. Dalam konteks ini, etika yang berlaku harus sesuai dengan norma-norma setempat dan patokan nilai yang ada. Etika komunikasi massa membantu menjaga hubungan yang baik antara komunikator dan komunikan, serta mencegah terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman yang dapat timbul jika etika tidak terlaksana.