Lihat ke Halaman Asli

Hidayatur Rohmah

Sehelai daun

Semoga Senja Kali Ini, Tak Muncul Pelangi Lagi

Diperbarui: 8 Februari 2020   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Dia adalah senja. Senja yang akan selalu ada dalam hari-hari. Seperti itu, dia yang akan selalu ku harap ada dalam rindu-rindu.

Dimana untuk setiap kehadiran senja, ku harap muncullah pelangi. Pelangi adalah kebahagiaan. Keindahan warna-warninya adalah hasil pembiasan cahaya. Bodohku, berharap keindahannya adalah pancaran cahayanya sendiri, yang akan menyinari senja-senjaku. Ternyata, keindahannya adalah biasan dari cahaya, yang menghiasi senja-senjaku.

 Ah, meskipun ku tau dari dulu, aku tetap saja begitu. Tidak ... Tidak mungkin pelangi akan memancarkan cahayanya sendiri. Pelangi yang mejiku hibiniu itu akan selalu membias dengan indah, bukan bersinar dengan indah.

Sudah ... Aku sudah muak mempertahankan kebodohan tak hingga ku ini. Jangan ada pelangi lagi untuk senja kali ini. Sudah ... Aku sudah tak ingin melihatnya lagi, mengurai indah bersama senja.

Meski, entah kapan, ku rasa aku akan dengan tiba-tiba menginginkan kemunculan pelangi lagi. . Mengharapkan bahwa biasan warna-warninyanya adalah pancaran cahaya yang akan menyinari senja-senja ku lagi.

Dan akhirnya aku akan lelah lagi dengan kebodohanku ini. Hingga aku tak menginginkan warna-warni pelangi lagi. Yah ... Terus akan seperti itu dan mungkin akan berlanjut seperti itu. Dan aku, tau itu.

Tapi kali ini, aku sudah tak ingin kehadiran warna-warni pelangi lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline