Oleh: Hidayatullah, SH*)
Latar belakang
Saya awali dari cerita pengalaman pribadi saya bersinggungan dengan dunia relawan dimasa awal-awal pandemi Covid-19 terjadi dibangsa ini mulai Februari 2020. Untuk memutuskan sebagai relawan atau menjadi relawan ditengah peran saya sebagai profesional.
Bermula disaat anak saya yang menempuh studi kedokteran di Wuhan China tempat asal dari awal penyebaran virus Corona yang sekarang kita kenal dengan istilah Covid-19.
Ketika itu diawal Januari 2020 wabah corona merebak membuat anak saya dan mahasiswa Indonesia yang studi di Wuhan China mengalami isolasi wilayah sehingga mereka terkurung dalam asrama masing-masing. Selain Isolasi wilayah, situasi Kota Wuhan tak luput dari teror kematian warga Wuhan yang setiap hari ratusan jiwa dan berdampak pada aib sosial yang sungguh membuat orang tua sangat khawatir. Belum lagi keadaan psikis anak-anak kami yang tertekan selama dalam masa isolasi itu.
Singkat cerita atas peran diplomasi yang efektif dari Pemerintah Indonesia sehingga anak-anak kami dapat dievakuasi kembali ke Indonesia dengan masa transit untuk menjalani protokol isolasi kesehatan di natuna selama 14 hari. Setelahnya diserahkan kepada Pemerintah daerah masing-masing, dan anak saya diserahkan kepada pemkot Kendari. Melalui Walikota Kendari akhirnya menyerahkan anak kami kembali dipangkuan orang tua.
Sejak itulah saya terpanggil untuk ingin membantu sesama bagi yang terdampak Covid-19. Jadi motivasi memilih menjadi relawan adalah panggilan jiwa atas derita yang pernah saya lalui dan berjanji untuk ikut dalam misi kemanusiaan apapun yang dapat meringankan beban siapa saja yang terdampak sama maupun kondisi lain dari serangan virus yang mematikan ini.
Terbentuknya Posko Relawan
Tepatnya 31 Maret saya diajak diskusi dengan Walikota Kendari untuk bagaimana membangun dan menumbuh kembangkan solidaritas sosial publik agar bisa bersama-sama Pemerintah Kota dalam mengatasi kebutuhan pokok warga yang terdampak Covid-19. Ekonomi yang mulai melemah, kehilangan pekerjaan atau kurangnya pendapatan dalam masa pendemi tersebut.
Tepatnya tanggal 2 April 2020 Walikota kendari membentuk tim bidang edukasi dan penggalangan dana dalam komposisi tim ketahanan pangan tanggap darurat bencana akibat wabah penyakit Covid-19.
Lalu kami mendirikan Posko relawan yang menyatu dengan slah satu warkop. Diposko itulah kamu melakukan konsolidasi penggalangan bantuan kebutuhan pokok baik dalam bentuk dana maupun barang, serta pengadaan masker kain karena pada saat itu stok masker medis sangat minim, kalaupun ada harganya melambung tinggi.