Lihat ke Halaman Asli

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.A.8. Budaya Positif

Diperbarui: 18 Desember 2022   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tugas Modul 1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif

Nama CGP       : Hidayatul Fitri, S.Pd.SD.,Gr

Asal Sekolah     : SDN Balongrejo

CGP Angkatan 7 Kabupaten Blora Jawa Tengah

Saat ini saya sampai di modul 1.4.a.8. Koneksi antar materi Budaya Positif . Koneksi antar materi modul 1.4 saya diminta untuk memahami keterkaitan konsep budaya positif dengan materi pada modul 1.1, 1.2 dan 1.3. dan di harapkan dapat menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah.

Koneksi Antar Materi Budaya Positif

Sebagai pendidik, kita perlu ingat kembali tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang "beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab". Sekarang, berdasarkan pedoman itu, Profil Pelajar Pancasila diharapkan menjadi pegangan untuk para pendidik di ruang belajar yang lebih kecil. Profil ini tidak hanya dimiliki oleh murid berprestasi secara akademik atau murid yang menonjol dalam bakat lainnya, profil pelajar Pancasila ini diharapkan dimiliki oleh seluruh murid kita di dalam kelas.

Kaitannya visi guru dengan pemikiran ki hajar dewantara adalah pendidik wajib menerapkan konsep pemikiran dari ki hajar dewantara dengan memberikan teladan hidup dan kehidupan, mendampingi anak dengan rasa menyenangkan. memberikan semangat untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodrat alam dan zamannya serta memberikan dukungan dan mendorong anak dengan kepercayaan dirinya menjemput kebahagiaan hidup.

Terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan. Dengan demikian Visi Diri atau visi guru penggerak harus sejalan dengan pemikiran ki Hajar dewantara tersebut.

Keterkaitan visi dengan nilai dan peran guru penggerak adalah visi harus mampu mencerminkan nilai dan peran dari guru penggerak untuk mewujudkan propil pelajar pancasila. Perlu saya sampaikan bahwa sebagai guru penggerak memiliki nilai yaitu Berlajar berpihak pada murid,inovatif,kolaboratif,mandiri dan Reflektif. kemudian Guru penggerak juga mempunyai peran Menjadi Pemimpin Pembelajaran,Menggerakkan komunitas Praktisi,Menjadi /pendamping coach bagi guru lain,Mendorong kolaborasi antar guru, dalam penerapannya dibutuhkan totalitas Guru dalam mengkolaborasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam proses pembelajaran. Sehingga visi harus mampu Mewujudkan propil pelajar pancasila.

Jika pendidik sudah menerapkan nilai dan peran guru penggerak dalam proses pembelajaran dan ingin mewujudkan visi guru penggerak memerlukan inkuiri apresiatif yang terjabarkan dalam metode BAGJA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline