Lihat ke Halaman Asli

HIDAYAT SYAH AL HAKIM

Penulis dan Youtuber

Upgrading dan Rapat Kerja Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah

Diperbarui: 25 Desember 2024   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humas Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah


Bandar Aceh, 24 Desember 2024. Pengurus Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Aceh Tengah (IPPematA) Bandar Aceh secara resmi melangsungkan kegiatan upgrading dan rapat kerja (Raker) periode 2024-2026. Acara ini dipilih dengan tema "Menciptakan Solidaritas Demi Pengurus Yang Berkualitas" guna meningkatkan kualitas dan sinergi internal anggota.

Acara ini didampingi oleh Mr. Geubryal Al Fath Budian, yang mewakili Bapak Hendra Budian, sebagai narasumber utama. Hadir juga Marza Halis Munthe, mantan Ketua Umum dan Alumni IPMatA, serta Wakil 1 Agam Inong Aceh.
 
Acara dibuka oleh Ketua Umum IPMatA, Farhan Ananda. Dalam pidato resminya, Farhan menjelaskan pentingnya kehadiran IPMatA di tengah-tengah masyarakat Aceh Tengah. Beliau menyuarakan kekhawatiran akan masalah ilegalitas tambang yang semakin serius di wilayah tersebut. "Sebagai putra daerah Aceh Tengah," katanya, "kami harus bersama-sama mengawal pemerintah untuk menindaklanjuti pelaku penambangan ilegal segera".

Bapak Hendra Budian menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya independen dan swadaya dalam mengelola organisasi. Beliau menekankan pentingnya membantu organisasi dengan mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) milik sendiri. "Seperti apa yang dikatakan Sukarno," ungkapnya, "'Berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan guncang dunia.' Hari ini, kita memiliki banyak generasi muda dengan potensi unggulan masing-masing di setiap bidang. Namun, yang kurang adalah motivasi dan kemauan dari dalam diri mereka".

 Marza Halis Munthe, mantan Ketua Umum dan Alumni IPMatA, menyampaikan bahwa sebagai putra Gayo, mereka memiliki tugas untuk melewati badai-badai masa depan dengan tetap menjaga budaya tradisional. Beliau juga menggunakan metafora kapal laut yang berlayar melawan badai, menekankan pentingnya kerjasama dan solidaritas antarpemuda dalam menghadapi tantangan.

Acara ditutup dengan pidato akhir Marza Halis Munthe, yang menyatakan bahwa saat bersama-sama, mereka tidak hanya dapat melewati badai tapi juga saling melengkapi satu sama lain. Dengan demikian, IPMatA siap menghadapi masa depan dengan lebih kuat dan harmonis.


Kejadian ini menandai awal bagi IPMatA dalam era baru, dimana solidaritas dan kerjasama menjadi kunci sukses. Semoga upaya-upaya yang dilakukan dapat membawa dampak positif pada masyarakat Aceh Tengah dan membantu pemerintah dalam menyelesaikan isu-isu sosial ekonomi yang kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline