Lihat ke Halaman Asli

HIDAYAT SYAH AL HAKIM

Penulis dan Youtuber

Pentingnya Pengembangan Wisata Religi di Tanah Gayo

Diperbarui: 30 Mei 2024   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemuda Gayo Lues/dokpri

Desa-desa di Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, memang memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata religi. Dengan latar belakang budaya dan sejarah yang kaya, serta keindahan alam yang memukau, daerah ini menawarkan pengalaman yang unik bagi para wisatawan yang mencari kedamaian spiritual dan keaslian budaya lokal. 

Misalnya, Desa Agusen, yang terletak di kaki Taman Nasional Gunung Leuser, menawarkan kombinasi antara keindahan alam dan kesempatan untuk mempelajari dan mengalami praktik keagamaan setempat. Upaya pemerintah setempat dalam pemberdayaan masyarakat berbasis desa wisata telah menunjukkan hasil yang positif, dengan meningkatnya perekonomian masyarakat desa melalui pengembangan wisata religi.

Selain itu, keberadaan objek wisata alam seperti Bukit Cinta Blangkejeren dan sungai Kala Pinang, yang menawarkan pemandangan yang Instagrammable dan kuliner khas Gayo Lues, semakin menambah daya tarik Blangkejeren sebagai destinasi wisata. 

Dusun Kedah, sebagai gerbang menuju Taman Nasional Gunung Leuser, juga menawarkan keindahan flora yang layak dijadikan spot foto, menarik minat wisatawan asing dan domestik untuk mengunjungi dan menikmati keunikan desa ini.

Pengembangan desa wisata berbasis keagamaan di Blangkejeren tidak hanya berpotensi meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga memperkaya pengalaman wisata dengan menawarkan perspektif baru tentang kehidupan spiritual dan budaya di Indonesia. 

Dengan pendekatan yang tepat, Blangkejeren dapat menjadi contoh sukses dari sinergi antara pelestarian budaya, pengembangan ekonomi, dan pariwisata berkelanjutan. Ini adalah kesempatan bagi Blangkejeren untuk tidak hanya mempromosikan keindahan alamnya, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan budaya yang mendalam yang dimiliki oleh masyarakat salah satunya wisata religi.

Wisata religi kampung mengacu pada perjalanan yang dilakukan ke tempat-tempat bersejarah atau suci yang memiliki signifikansi agama dalam suatu komunitas atau desa. 

Di Indonesia, wisata religi seringkali berkaitan dengan ziarah ke situs-situs yang dianggap sakral oleh berbagai agama, termasuk Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. 

Wisata religi tidak hanya terbatas pada aspek ibadah, tetapi juga mencakup aspek edukasi dan sosial, di mana pengunjung dapat memperdalam pemahaman mereka tentang agama dan tradisi yang dianut oleh komunitas tersebut. 

Selain itu, wisata religi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mencari ketenangan batin dan refleksi diri melalui interaksi dengan tempat dan komunitas yang dikunjungi. Dengan demikian, wisata religi kampung menawarkan pengalaman yang unik dan beragam, mencerminkan kekayaan spiritual dan budaya yang dimiliki oleh suatu daerah.

Masjid Asal Penampaan di Gayo Lues merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang mengesankan, menandai kehadiran dan perkembangan Islam di wilayah tersebut. Dibangun pada tahun 1412 Masehi atau 815 Hijriah, masjid ini berdiri pada masa jayanya Kerajaan Pasai, yang telah berdiri sejak tahun 1282 Masehi. Kehadiran masjid ini menunjukkan hubungan erat antara peradaban Islam di Pasai dengan pembangunan Masjid Asal di Blangkejeren. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline