Rikit Gaib, salah satu kecamatan di Gayo Lues, telah menjadi pusat perindustrian yang berkembang pesat dengan kehadiran enam perusahaan besar seperti PT KHBL, PT Rossin Tranding Internasional, dan PT PMI. Meskipun potensi ekonomi meningkat, masyarakat hanya merasakan dampak negatif berupa polusi. Harapan masyarakat terletak pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Perusahaan yang beroperasi di suatu daerah memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility). Namun, hingga saat ini, manfaat CSR belum dirasakan secara optimal oleh masyarakat Rikit Gaib. Perusahaan-perusahaan tersebut belum sepenuhnya menyerap angka pengangguran dan keluhan-keluhan masyarakat.
Masyarakat berharap agar perusahaan dapat lebih proaktif dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya dengan menyediakan lapangan kerja, mengelola limbah secara bertanggung jawab, serta menjaga lingkungan agar tidak merugikan alam dan generasi mendatang. Dengan kolaborasi yang baik antara industri dan masyarakat, Rikit Gaib dapat menjadi contoh keberlanjutan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H