[caption id="attachment_309863" align="alignleft" width="300" caption="NYANYIAN BELANTARA"][/caption]
Ketika kaleng-kaleng itu selesai diberi gambar, tampaklah hasil akhirdengan warna cerah mencolok pandangan setiap yang menatapnya. Ide itu telah selesai ditumpahkan dalam warna menjadi sebuah kisah yang muncul dari pengalaman kultural yang pernah ditempuh dan direngkuhnya. Maka nilai yang ada, bukan bagus dan jelek tetapi sebuah penghargaan atas proses kerja dan kesungguhan mereka untuk mengisi dinding kaleng.
Biota Laut, Taman, Hutan, Fauna, atau sekedar tulisan yang mengungkapkan perasaana. Sebuah kesungguhan dalam berupaya memanfaatkan kembali dan menambah nilai tambah pada sampah limbah kaleng. Kisah gambar yang dengan sekuat usaha mereka lakukan, terutama bagi yang “tidak bisa” menggambar. Inilah sebenarnya potensi yang ada pada setiap manusia bahwa mereka semua bisa menggambar. Mereka bisa menyampaikan pesan dan memanfaatkan limbah kaleng menjadi lebih menarik.
Saat mereka diminta menyampaikan gagasannya di hadapan yang lain, semakin jelas bahwa mereka memiliki potensi yang sangat unik. Mereka memaparkan kisah yang dituangkannya ke dalam ke dinding kaleng. Sami’un Basir salah seorang siswa yang mengalami gangguan pada motorik kaki,sehingga harus dibantu kursi roda menggambar kobaran api yang menjilat ke angkasa, :“Semangat,” ujarnya menyebutkan judul karyanya. Seorang siswi yang lain menggambar dunia bawah laut;penyu,ubur-ubur, karang dengan penuh dinamika. Siswa yang lainnya memberikan pesan tentang petualangan baru di alam terbuka.
Tak ada yang tidak menarik bahwa setiap individu adalah unik dengan pelbagai kemampuan (bakat) yang terselip dalam genetikanya. Sekaligus menegaskan tipisnya sekat-sekat dalam ilmupengtahuan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam paparan ini merupakan sebuah pengalaman pembelajaran biologi pada;
Standar kompetensi: 10. Perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah dan
Kompetensi dasar: 4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
Realitas pembelajaran ini semakin menguatkan bahwa antar mata pelajaran senantiasa terjadi sinergisitas sehingga upaya-upaya untuk menautkan antar materi tersebut akan semakin menguatkan pemahaman siswa akan makna pelajaran dalam kehidupan mereka. Pendidikan karakter bukan hanya sebatas teks yang dijadikan slogan dan jauh dari kenyataan, tetapi sebuah laku yang secara praksis dapat dirasakan oleh anak-anak kita. Bagaimana mereka berusaha untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk gambar dan seberapa besar penghargaan yang diberikan kepadanya. Penghargaan yang akan semakin menumbuhkan keyakinan dan percaya diri mereka dalam menghadapi realitas hidup yang lebih kompleks danluas dalam kehidupan nyata.
Mereka telah mencoba sebatas kemampuannya. Tindakan kecil untuk memanfaatkan kembali limbah kaleng menjadi lebih berguna. Usaha kecil yang memberikan makna besar dalam kehidupan mereka. Mereka menyadari hutan kita makin susut, laut kian pasang dan bumi kian berat menanggung beban. Gambar-gambar yang mengisahkan harapan dan pengalaman yang singgah dalam hidup mereka.
Kesadaran yang akan terus tumbuh dalam kehidupan mereka. Juga pengalaman membuat sebuah komposisi yang memperhatikan estetika sehingga apa yang dihasilkanya adalah sebuah “estetika baru” dalam kisah yang mereka lukiskan. Mereka tidak harus jadi pelukis, tetapi mereka mengalami belajar bersintuhan dengan dunia estetika bentuk dan warna. Pengalaman yang akan menguatkan karakter mereka berhubungan dengan kepekaan rasa. Kepekaan yang akan menumbuhkan apresiasi terhadap karya atau orang lain yang berbeda.
Dunia sains (biologi) bersintuhan pula dengan dunia seni sebuah persekutuan yang melahirkan hibrida pembelajaran.Sebuah kesengajaan yang membuka berbagai kemungkinan dalam pembelajaran dari tahun 2008 yang dilakukan oleh penulis. Bahwa dalampelajaran biologidapat pula berkembang bakat seni peserta didik tergantung bagaimana diimplementasikan sesuai dengan materi atau kompetensi yang disampaikan. Sebuah peluang yang memberikan kemungkinan berkembangnya bakat seni peserta didik ketika mereka mempresentasikan hasil tugas atau projek yang diberikan oleh guru pengajar biologi.
Uniknya ketika lukisan-lukisan kaleng tersebut dijajar sedemikian rupa memunculkan kisah baru; kisah hutan dan kupu-kupu, pertemuan dunia air dan dunia hutan. Kisah yang menimbulkan semangat baru dalam menyulam kisah yang terus bergerak dalamdunia bilogi. Kisah makhluk hidup dan kehidupan dengan berbagai persoalan yang tumbuh dan berkembang.(hidayat raharja, 5 Juni 2014).
[caption id="attachment_309867" align="aligncenter" width="300" caption="BATIK FLORA"]
[/caption]
[caption id="attachment_309868" align="aligncenter" width="300" caption="KISAH HUTAN DAN LAUT"]
[/caption]
[caption id="attachment_309870" align="aligncenter" width="300" caption="POHON DAN KAYU"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H