Lihat ke Halaman Asli

Achmad Nur Hidayat

Pakar Kebijakan Publik

Pertalite dan Solar Hilang di Pasaran pada September 2022, Ini yang Harus Diwaspadai

Diperbarui: 13 Agustus 2022   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Bulan September 2022, diperkirakan kuota BBM bersubsidi untuk pertalite dan solar akan habis.

Kondisi tersebut akan diikuti naiknya harga barang sehingga menyebabkan inflasi tinggi dan jumlah orang miskin baru akan meningkat.

PT Pertamina (Persero) melaporkan realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite per 31 Juli 2022 sudah mencapai 16,8 juta kiloliter dari kuota yang ditetapkan tahun ini sebesar 23,05 juta kiloliter.

Artinya hanya tersisa 6,25 juta KL yang hanya mencukupi penyaluran bulan Agustus dan September 2022 saja. Bahkan bisa lebih cepat lagi bila konsumsi dalam negeri tidak dikendalikan.

Akibatnya, Bulan September tidak akan ada lagi Pertalite dan Solar di pasar dan hal tersebut merupakan kiamat kecil bagi masyarakat kecil ke bawah.

Ini sebabkan masyarakat akan dipaksa beli BBM non subsidi yang lebih mahal. Biasanya masyakarat dan mobil transportasi bahan pokok membayar Rp7650/liter kini menjadi Rp12,500 (pertamax) atau naik 64% saat pertalite tidak ada dipasaran.

Kenaikan 64% tersebut sangat memberatkan masyarakat dan dampak berikutnya harga-harga bahan pokok akan naik karena naiknya ongkos  transportasi.

Tercatat pada pertengahan Agustus 2022 ini, publik sudah merasakan kelangkaan Pertalite dibeberapa SPBU.

SPBU yang memiliki pertalite diserbu dan menyebabkan antrian panjang. beberapa konsumen memilih membeli pertamax dan BBM non subsidi karena terpaksa tidak mau antri khawatir terlambat masuk kerja.

Kendalikan Konsumsi BBM Tidak Efektif Melalui Himbauan

Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta orang kaya tidak menggunakan BBM subsidi. Himbuan tersebut tidak akan efektif selama pertalite masih tersedia dan pembeli pertalite tidak diperjelas kriterianya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline