Lihat ke Halaman Asli

Sri Hidayati

Mahasiswa

Renungan Diri

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini apa arti aku hidup, apa arti aku menuntut ilmu, jika semua demi sebuah selembar kertas dan nilai, yang selama ini aku pikir bahwa semua itu yang akn membawa aku dalam kebahagiaan duniawi dan, aku bisa pandai dalam sekejap dan bodoh dalam sekejap pula, rasanya pendidikan yang ku tempuh tak bermakna ataupun membekas di hati. Selama ini semua yang ku lakukan menunjukan betapa aku tak menghargai diriku sendiri.aku sadar Esensi sebenarnya menuntut ilmu bukan mengejar nilai baik dengan perilaku buruk karena harus menempuh segla cara untuk meraihnya, selama ini aku sudah terlalu jauh jatuh dalam kesalah besar ketika aku menuntut ilmu demi sebuah nilai. Esensi sebenarnya menuntut ilmu adalah bagaimana kita menjadi tahu dan kita memahami betul apa yang kita pelajari dan meresapi dengan sepenuh hati , dan bukanlah untuk mengejar nilai semata. Apa guna jika menuntut ilmu hanya untuk nilai. Hilanglah semua ilmu itu.

Aku ingin memulai dari awal, dari diriku sendiri, mungkin aku tak bisa mengubah dunia namun paling tidak aku bisa mengubah diriku menjadi lebih baik dan bersahaja. Mulailah dari hal yang paling kecil. Ketika Negara dibingungkan dengan carut marut permasalahan yang tak henti hentinya melanda negri tercinta, selama ini aku dan masyarakat hanya bisa menyalahkan mereka para pemerintah, padahal semua itu tidak mutlak kesalahan mereka. Sebaik apapun system yang ada jika tidak dijalankan maka taka ada gunanya. Mungkin aku tak bisa menyadarkan semua orang tentang realita ini, tapi paling tidak aku bisa menyadarkan diriku sendiri.

Ketika orang orang meributkan banjir yang melanda mereka, mereka selalu menuntutpemimpin dengan mengandalkan janji-janji yang pernah pemimpin ikrarkan. Sekeras apapun seorang pemimpin mengatasinya , jika masyarakat itu tak ada kesadaran diri untuk menjaga ekosistem di sekeliling mereka, tak ada gunanya. Seharusnya kita semua sadar penyebab semua ini siapa. Kita selalu ingin seperti Negara lain yang maju, tapi mana disiplin kita, mana kerja keras kita, mana keiklasan kita? Mana? Semua bekerja demi materi, tak ada keiklasan tak ada kepuasan karena materi yang dikejar. Mungkin aku tak bisa menyadarkan semua orang tentang apa yang terjadi dimasyarakat kita, tapi paling tidak aku menyadarkan diriku tentang arti sebuah kerja keras dengan dilandasi dengan keiklasan dan dissiplin yang tinggi.

Mulailah jalani hidup ini dari hal yang kecil, meskipun dimata orang lain tak ada artinya tapi percayalah semua itu akan menjadi revolusi besar dalam hidup kita, sama halnya ketika orang orang dengan mudahnya membuang sampah permen, bagi mereka itu tak masalah besar, tapi lambat laun jadi masalah besar untuk mereka. Percayalah mulailah dari yang terkecil, meskipun hari ini orang lain tak merasakan kebaikannya,paling tidak kita sendiri yang merasakan sendiri dan lambat laun semua orang akan merasakan kebaikannya juga. Awali dengan tak membuang sampah sembarangan, selalu menjaga kerapihan, taati lalu lintas bukan karna takut ditilang tapi karna kita adalah bangsa yang teratur dan disiplin, dan mulailah menuntut ilmu karna kita butuh bukan karena kita ingin nilai yang baik, apapun hasilnya teruslah belajar karena ingin menuntut ilmu sebanyak banyaknya karna ingin menambah wawasan bukan karena nilai, awali semua dengan keiklasan hati.

Mungkin aku tak bisa mengubah seseorang menjadi baik tapi paling tidak tulisan sederhana ini mengubahku menjadi diriku yang lebih baik. Belajar bukan karena nilai ataupun ingin mengejar materi tapi karena aku ingin tahu dan aku ingin menjadi pribadi yang bersahaja. Percayalah semua tentang nilai ataupun materi akan mengikuti dengan sendirinya, teruslah bekerja keras dan disiplin dibarengi dengan keiklasan. Dan selalu ingatlah Allah dalam hati sebagai penyemangat jiwa yang kering dan haus akan kedamaian rohani.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline