Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Kreativitas Melalui Imajinasi

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Janis Beaty (1994) menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi adalah kemampuan untuk merespons atau melakukan fantasi yang meeka buat. Kebanyakan anak berusia di bawah tujuh tahun banyak melakukan hal tersebut. Para pakar spesialis anak sekarang ini telah menegtahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan intelektuan, sosial, bahasa, terutama kretivitas anak. (Smilansky, dalam Beaty,1994)

Menurut kamus bahasa indonesia (1991), imajinasi adalah daya piker untuk membayangkan atau mencipatakan gambar-gambar(lukisan karangan dll) kejadian berdasarkakn kenyataan atau pengalaman seseorang. Dalam hal ini imjinasi yang dimaksud adalah kemampuan berfikir divergen seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multi prespektif dalam merespons suatau stimulasi. KEmampuan ini sangat berguna untuk menegmbangkan kreativitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengm-embangkan daya piker dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas sehari-hari. Imajinasidapat membantu kemampuan berfikir fluency, fleksibiliti, dan original pada anak.

Salah satu latiahan yang mendasar agar anak dapat berkreasi adalah dengan berimajinasi, yaitu kempuan melihat gambaran dalam pikiran. Kemampuan berfungsi untuk memunculkan kembali ingatan di masa lalu sebagai kemungkinan terjadi di masa mendatang. Dorothy & Jerome Singer telah melakukan penelitian dan menulis sebuah permaina imajinatif anak, mereka yakin bahwa berimajinasi sangat esensial dalam pengembangan intelektual bahasa. Anak mengingat ide dan kata yang telah mereka alami karena mereka dapat menggabungka ide dan gambaran dalam pikiran mereka (singer & singer, dala beaty,1994). Dalam permaina imajinasi anak dapat memperagakan suatu situasi memainkan perannya dengan cara tertentu.

Banyak benda sederhanay dapat dijadikan sebagai alat bagi anak untuk berimajinasi. Sebagai contoh misalnya sapu, sapu dapat digunakan sebagi fungsi yang sebenarnya yaitu untuk membersihkan debu dan kotoran, tapi hal ini di jadikan sebagai funsi lain yaitu untuk kuda-kudaan, motor, sepeda sapu nenek sihir yang tebang dan lain sebagainya. Demikian dengan benda-benda lain, imajinasi akan membuat sesuatu yang tidak “mungkin” akan menjadi “mungkin”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline