Lihat ke Halaman Asli

Hidayat Harsudi

The Accountant

UN Dihapuskan Ternyata Harapan Palsu

Diperbarui: 20 Desember 2016   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ujian Nasional merupakan momok buat sebagian siswa-siswi di Indonesia. Kurangnya meratanya kompetensi yang dimiliki membuat sebagian dari siswa-siswi merasa kurang percaya diri mengikuti UN. Beberapa kasus yang memperlihatkan siswa pintar tapi tidak lulus UN menambah ketakutan mereka.Ujian Nasional dikatakan menambah beban mental siswa karena adanya ketakutan tidak lulus hingga harus menunggu satu tahun lagi. Isu-isu untuk menghilangkan ujian nasional terus bermunculan seperti jamur di musim hujan.

Ujian nasional digunakan sebagai pemetaan mutu program pendidikan dan/atau satuan pendidikan, pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan sebagai dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan untuk pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Itulah tujuan mulia dari ujian nasional. Pemetaan mutu program pendidikan sangat penting mengingat Indonesia yang masih dalam tahap pembangunan. Pentingnya pemerataan mutu pendidikan di seluruh wilayah indonesia harus dicapai demi keadilan.

Akhir November lalu, menteri kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan pemerintah akan menghapus sementara ujian nasional terhitung tahun 2017. Keputusan itu sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo. Mendikbud menjelaskan UN akan digelar kembali apabila fasilitas pendidikan sudah merata.

Berita penghapusan UN ini sudah ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi di Indonesia. Sudah beberapa tahun belakangan, wacana penghapusan UN menjadi topik yang selalu diperdebatkan. Beberapa pihak pro terhadap UN dan sebagiannya lagi kontra dengan adanya UN. Masing-masing pihak punya alasan masing-masing yang mendukung argumennya.

Adanya pemberitaan penghapusan UN di bulan november lalu membuat siswa-siswi Indonesia bersorak gembira. Siswa yang selalu dihantui ketakutan tidak lulus, kini bisa bernapas lega. UN sudah dihapuskan. Ancaman untuk tidak lulus sudah hilang. akan tetapi kesenangan itu hanya bersifat sementara.

Senin, 19 Desember 2016 Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk tetap memberlakukan UN. Keputusan tersebut diambil setelah melalui dua kali rapat terbatas dengan sejumlah menteri termasuk Wapres Jusuf Kalla. Bahkan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mulai mempersiapkan tender pengadaan barang dan jasa untuk menggelar Ujian Nasional (UN) 2017.

Ujian nasional tahun 2017 yang telah dianggap tiada muncul kembali. Siswa-siswi yang bersorak ria menyambut tahun baru tanpa UN harus menutup rapat harapan mereka. Ujian Nasional akan kembali digelar. Harapan yang telah diberikan pemerintah ternyata harapan palsu. Siswa-siswi yang sudah terlanjur tidak memikirkan UN kini harus bersiap menghadapi UN yang tinggal 4 bulan.

Musholla sekolah akan kembali penuh dengan dilaksanakannya Ujian Nasional. Dzikir dan doa bersama akan rutin digelar di berbagai sekolah di seluruh pelosok negeri. Buku-buku persiapan UN akan laris manis di Gramedia hingga menjadi top seller. Lembaga bimbingan belajar maupun les privat akan penuh job di 4 bulan ini. Akhirnya Ujian Nasional kembali menjadi momok siswa-siswi kita. Akan tetapi, dengan persiapan yang matang serta perencanaan yang tepat UN bisa dilalui tanpa kekhawatiran tidak lulus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline