Lihat ke Halaman Asli

Hidayat

Dosen Teknik Industri - Universitas Muhamamdiyah Gresik

Dosen UMG Paparkan Inovasi Pembelajaran Flow-Deep Learning Untuk Potensi Diri Mahasiswa Difabel di Seminar Hasil Kemendikbudristek 2024

Diperbarui: 15 Desember 2024   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: Humas Kemendikbud

BSD, 15 Desember 2024 -- Kemendikbudristek kembali menggelar Seminar Hasil Inovasi Pembelajaran di Grand Zury Hotel BSD pada 14-15 Desember 2024. Seminar ini mengundang berbagai perguruan tinggi dari seluruh Indonesia untuk berbagi pengalaman mengenai inovasi dalam dunia pendidikan. Salah satu yang menarik perhatian adalah presentasi dari Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang mengangkat tema "Inovasi Flow-Deep Learning dalam Pembelajaran Mahasiswa Difabel".

Seminar ini merupakan wadah penting untuk memperkenalkan hasil riset dan inovasi dalam dunia pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan keberagaman dan inklusivitas. Dosen UMG, Hidayat, S.T.,M.Eng., menjadi salah satu yang menjalankan riset ini, menjelaskan bagaimana pendekatan flow-deep learning dapat memberikan solusi dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa difabel.

Dalam pemaparannya, Hidayat mengungkapkan bahwa konsep flow-deep learning merupakan pengembangan dari pendekatan pembelajaran berbasis teknologi yang menggabungkan elemen alur (flow) dengan kemampuan deep learning untuk menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan setiap individu, termasuk mahasiswa dengan kebutuhan khusus. Teknologi ini memungkinkan proses adaptasi materi yang lebih personal dan efektif melalui penggunaan algoritma pembelajaran mesin yang mendalam.

"Flow-deep learning bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang mendalam dan menyeluruh bagi mahasiswa difabel, dengan menyediakan berbagai bentuk aksesibilitas, seperti teks ke suara, navigasi suara, dan penggunaan antarmuka yang ramah pengguna. Pendekatan ini membantu mereka meraih pengalaman belajar yang tidak kalah dengan mahasiswa pada umumnya," jelas Hidayat.

Selain itu, Hidayat juga memaparkan bagaimana teknologi ini dapat mendeteksi kesulitan yang dihadapi mahasiswa difabel dalam proses belajar dan secara otomatis menyesuaikan tingkat kesulitan materi agar lebih mudah dipahami, memberikan pengalaman belajar yang lebih lancar dan menyenangkan.

Seminar ini juga menjadi ajang penting untuk mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan pihak-pihak terkait dalam meningkatkan kualitas pendidikan untuk mahasiswa difabel. Para peserta seminar berharap agar riset dan teknologi serupa dapat diterapkan lebih luas di perguruan tinggi di Indonesia untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan aksesibel bagi semua pihak.

Seminar ini diakhiri dengan diskusi panel yang melibatkan berbagai pakar di bidang teknologi pendidikan dan inklusivitas, serta presentasi dari sejumlah universitas lain yang mengangkat topik serupa. Ke depan, diharapkan lebih banyak perguruan tinggi yang dapat mengadopsi teknologi inovatif ini untuk mendukung pendidikan inklusif dan mewujudkan pendidikan yang berkeadilan.

Dengan kontribusi signifikan dari dosen-dosen yang lolos hibah pendanaan ini, seminar ini menegaskan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan tinggi untuk memastikan setiap individu, termasuk mahasiswa difabel, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berprestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline