Lihat ke Halaman Asli

Hidayat

Dosen Teknik Industri - Universitas Muhamamdiyah Gresik

Telisik Sejarah Salah Satu Walisongo, Mahasiswa PMM UMG Berwisata Religi di Sunan Drajat

Diperbarui: 2 Juni 2024   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: Humas PMM UMG 

Dokpri: Humas UMG 

Peradaban Islam ditanah Jawa sangat pesat perkembangannya berkat peran dari Walisongo. Walisongo sendiri terkenal diberbagai wilayah ditanah Jawa. Pada kali ini mahasiswa PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mengunjungi salah satu wisata religi di Kabupaten Lamongan, yaitu makan sunan Drajad (Raden Qosim). Sejarah Dari perkembangan penyebaran Islam oleh sunan Drajad sendiri pertama kali di lakukan didesa Drajad, Paciran Lamongan.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kebinekaaan dari kegiatan PMM untuk modul Nusantara. Dimana mahasiswa diajak untuk mengenal budaya kearifan lokal yang di wilayah tempat dimana mereka belajar. Secara letak geografis Kabupaten Lamongan lokasinya berdekatan dari kabupaten Gresik.

Sebelum memberikan pemahaman tentang ajaran Islam, Sunan Drajat terlebih dahulu memberikan perhatian penuh terhadap kebutuhan rakyat. Ajarannya menekankan pada empati dan etos kerja keras, yang tercermin dalam bentuk kedermawanan, pengentasan kemiskinan, upaya menciptakan kemakmuran, solidaritas sosial, dan gotong royong.

Mengutip dari berbagai sumber media dan tempat area makam sunan Drajat terdapat 7 pesan ajaran yang bisa dijadikan pengingat, atau yang disebut pepali Pitu yaitu:
1. "resep tyasing suasama" (selalu membuat senang hati orang lain.)
2. "Jroning suka kudu eling lan waspodo" (dalam suasana gembira hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu waspada.)
3. "Laksitaning subrata tan nyipta marang pringga bayaning lampah" (dalam upaya mencapai cita-cita luhur, jangan menghiraukan halangan dan rintangan.)
4. "Meper hardaning pancadriya" (senantiasa berjuang menekan gejolak nafsu-nafsu inderawi)
5. "Heneng-hening-henung" (dalam diam akan dicapai keheningan dan di dalam hening akan mencapai jalan kebebasan mulia)
6. "Mulya guna panca waktu" (pencapaian kemuliaan lahir batin dicapai dengan menjalankan salat lima waktu)
7. "Menehono teken marang wong kang wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono busana marang wong kang wuda. Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan" (berikan tongkat kepada orang buta, berikan makan kepada orang yang lapar, berikan pakaian kepada orang yang tidak memiliki, berikan tempat teduh kepada orang yang kehujanan).

Kegiatan juga mengunjungi museum sunan Drajad, ruangan museum sendiri untuk mengenang dan melihat kebelakang sejarah dari perjuangan Sunan Drajat dalam menyebarkan Islam.


Selain dari pada itu, setelah berwisata religi, mahasiswa PMM diajak untuk berwisata mengenal wisata lokal kabupaten Gresik, yaitu pantai pasir putih Delegan, yang berada di wilayah Gresik bagian Utara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline