Lihat ke Halaman Asli

Hidayat

Dosen Teknik Industri - Universitas Muhamamdiyah Gresik

Demplot Pendederan Udang Vannamei Dengan Teknologi Bioflok di Kecamatan Duduk Sampean Gresik

Diperbarui: 3 Agustus 2023   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Kegiatan sosialisasi dan pengamatan pertumbuhan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di desa Wada kidul Dusuk sampeyan Gresik - Dok. pribadi


GRESIK -- Senin (17 April 2023) Sebanyak 10 mahasiswa,1 Alumni UMG, 2 Dosen dan 7  warga yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan Bintang Muda di Desa Wadak Kidul, Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik berkumpul dalam rangka sosialisasi teknik pendederan/penggelondongan udang vannamei (Litopenaeus Vannamei) dengan teknologi bioflok pada kolam terpal bundar secara intensif. Kegiatan akan dilaksanakan dalam bentuk demplot yang pelaksanaannya dilakukan selama 1 bulan mulai dari persiapan alat dan bahan  sampai benih ikan berumur 30 hari.  

Menurut Bapak Aminin S.Pi.,MP  selaku ketua pelaksana pengabdian masyarakat internal UMG dan juga dosen jurusan, budidaya perikanan bahwa kegiatan ini dilaksanakan  dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan dari masyarakat terhadap turunnya hasil produksi atau hasil panen udang mereka, diperkirakan dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun terakhir, hasil panen panen udang terus mengalami penurunan, kondisi yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.   

Beberapa upaya telah dilakukan seperti penambahan input yang lebih besar dari biasanya seperti Penambahan pupuk makro atau mikro, pemberian probiotik dan penambahan padat tebar bibit udang. Akan tetapi hasil hasil panen udang tidak mengalami peningkatan, justru sebaliknya semakin meningkatkan biaya operasional produksi,  akibatnya keuntungan yang didapatkan semakin sedikit.

Adapun factor-faktor  yang menyebabkan menurunnya hasil panen udang diantaranya adalah angka kehidupan benih udang vaname dilahan tambak rendah. 

Rata-rata angka kehidupan udang berkisar 30-40%. Diduga rendahnya  nilai SR dari udang vaname dikarenakan pada proses pendederan,  udang vaname masih terlalu kecil sehingga sulit untuk beradapatasi dikolam tambak. Oleh karena diperlukan ukuran benih yang lebih besar  atau sekitar PL 25 atau 30 yang diperkirakan  akan lebih  bisa Survive di tambak.

Dalam sesi diskusi bersama kelompok Pembudidaya ikan Bintang Muda ibu Dr Ummul Firmani S.Pi., M.Si menyampaikan bahwa  bioflok merupakan teknologi yang dikembangkan dengan memadukan penanganan buangan limbah hasil budidaya dan mereduksi jumlah penggunaan air. Secara umum, kelebihan dari teknologi ini adalah biaya operasional yang lebih kecil, tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.

Gambar 2. Bentuk kolam terpal bundar yang digunakan untuk Penggelondongan udang vaname - Dok. pribadi

Salah satu peserta, Bapak Luh saifuddin menuturkan dirinya sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Gresik dikarenakan kelompok pembudidaya langsung mendapatkan pendampingan penuh, sehingga kelompok mendapatkan pengalaman langsung dalam kegiatan penggelondongan udang selama 1 bulan.  

Adapun kegiatan demplot meliputi Persiapan alat dan bahan, penentuan pemilihan bibit unggul, persiapan tempat demplot, Desain instalasi kolam, Filtrasi kolam, manajemen pakan, manajemen kualitas air dan evaluasi hasil kegiatan


Berdasarkan hasil  demplot yang dilaksankan selama 4 minggu pada mitra  bintang muda didapatkan bahwa benih udang vaname tingkat Survival rate (SR) sebesar 70 %. Tingginya nilai tersebut diduga karena kesiapan pakan alami yang tersedia secara optimal. Diperkirakan panen udang lebih cepat dari biasanya. Biasanya udang vaname dapat panen pada umur 3- 4 bulan, namun  dengan menggunakan teknik bioflok pada kolam terpal yang pada proses penggelondongan dilakukan  selama 1 bulan, udang vaname dapat dipanen lebih cepat dari biasanya yakni Pada umur 1.5 -- 2.5 bulan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline