Lihat ke Halaman Asli

Hidayat

Dosen Teknik Industri - Universitas Muhamamdiyah Gresik

Inovasi Teknologi Alternatif sebagai Solusi Permasalahan Petani di Lahan Sawah Tadah Hujan pada Musim Kemarau oleh Dosen UMLA dan UMG

Diperbarui: 30 September 2022   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: Pemateri 

Pada umumnya masalah kekurangan air adalah masalah yang paling serius dihadapi oleh petani. Bagaimana tidak? Hal ini tentunya akan mempengaruhi pendapatan petani, khususnya di daerah jawa timur. Kita sebut saja daerah kabupaten lamongan. Kebanyakan para petani masih mengandalkan musim hujan ketika melakukan penanaman padi.

Dengan adanya permasalahan tersebut, pihak akademisi pun ikut memperhatikan terkait fenomena yang terjadi didaerah lamongan. Kolaborasi antara Dosen asal Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) dan Dosen Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), membawakan kebahagiaan bagi petani yang ada disana, khususnya di desa Wajik Kecamatan Lamongan.

Para Dosen mendapatkan support dan memanfaatkan kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui skema Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Tahun 2022 dari DRTPM Kemendikbud Ristek. Mereka membuat suatu inovasi baru berupa Teknologi Alternatif Sebagai Solusi Permasalahan Petani Di Lahan Sawah Tadah Hujan Pada Musim Kemarau, yaitu Irigasi otomatis bertenaga surya.

Dokpri: Percobaan alat

Kegiatan ini dilakukan pada selasa waktu lalu, tanggal 27 september 2022. Adapaun yang menghadiri adalah tim pengabdian masyarakat dari dosen UMLA dan UMG, serta kelompok tani sebanyak 56 anggota petani.

Heri ardiansyah, S.T.,M.T (Dosen UMLA) mengatakan bahwa teknologi yang diciptakan mempunyai sistem yang cerdas, dimana dapat bekerja secara otomatis dalam mendeteksi kelembaban tanah, sehingga mampu mengefisiensi kebutuhan air.

Dalam kegiatan pertanian, pemilihan tanaman juga harus diperhatikan, karena secara tidak langsung akan juga meningkatkan pendapatan petani selain dari tanaman padi, yaitu penenaman cabai, imbuh dosen UMG (Rohmatin Agustina S.P.,M.P).

Dengan adanya teknologi ini, pihak mitra yaitu para petani dan kepala desa sangat merasa senang, karena sudah dibantu untuk menyelesaikan permasalahan yang selama ini dialami oleh petani.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline