KLATENMahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Giat 9 usung program "Kelas Belajar Menulis Puisi" untuk mengenalkan lebih jauh terkait karya sastra pada siswa-siswi kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Soropaten. Program tersebut digagas lantaran masih banyaknya siswa SD yang tabu dengan karya sastra, meskipun materi tersebut telah malang melintang dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Misalnya, sebagian besar siswa masih kurang memahami mengapa puisi harus dibaca dengan penghayatan yang sedemikian rupa, mengapa struktur bait puisi harus senada, mengapa gaya bahasa yang dipilih dalam menyusun puisi itu berbeda dengan bahasa percakapan sehari-hari, dan beberapa permasalahan lainnya. Oleh karenanya, program tersebut sangat tepat guna jika direalisasikan.
Program "Kelas Belajar Menulis Puisi" tersebut dilaksanakan di SD Negeri 2 Soropaten sebanyak dua kali pertemuan, yakni pada Rabu (24/7) dan Jum'at (26/7). Pada pertemuan pertama, salah satu Mahasiswa KKN UNNES Giat 9 yang menjadi penanggung jawab program memberikan materi pengenalan karya sastra yang difokuskan pada karya puisi.
Kemudian pada pertemuan ke dua, para siswa diarahkan untuk menciptakan puisi dan menempel karya mereka di majalah dinding (mading) sekolah. Majalah dinding itu sendiri merupakan salah satu output atau luaran yang dihasilkan dari program "Kelas Belajar Menulis Puisi".
Selain mading, terdapat pula luaran dalam bentuk buku fisik berjudul "Aku dan Puisiku" yang berisi kumpulan puisi karya siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD Negeri 2 Soropaten.
Melalui adanya program tersebut, penanggung jawab berharap kreativitas dan kemampuan literasi siswa SD N 2 Soropaten dapat semakin meningkat. Di samping itu, buku berjudul "Aku dan Puisiku" juga disusun sebagai bentuk penghargaan atas usaha dan antusias siswa-siswi SD N 2 Soropaten dalam menciptakan karya puisi. Berikut adalah salah satu puisi karya siswa SD N 2 Soropaten.
Merindukan Sahabatku
oleh: Mustofa Pratama
Ku tatap hamparan ruang di sekelilingku
Ku ingat di mana aku dan sahabatku bermain bersama
Sahabat karibku telah pindah ke kota
Menyisakanku yang tetap tinggal di desa
Meski ponsel tak pernah absen menjadi penghubung kami
Namun tetap saja
Tak bisa kutahan rasa rindu ini padanya
(Aku dan Puisiku hlm 16)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H