Lihat ke Halaman Asli

Hidayatul Khasanah

Mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang

Kolase Pancasila: Cara Kreatif Mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Edukasi Anak-Anak TPA Desa Soropaten

Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

KLATEN⸺Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam program GIAT 9 menanamkan pendidikan karakter Pancasila melalui media kolase dengan menyasar anak-anak Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Desa Soropaten pada Sabtu (27/7/2024). 

Fajar Ardina, salah satu penanggung jawab program tersebut menyebutkan bahwa anak-anak TPA Desa Soropaten merupakan sasaran yang tepat untuk program ini lantaran didukung oleh kesesuaian latar belakang pendidikan anak-anak TPA itu sendiri.

"Kami memilih anak-anak TPA Desa Soropaten sebagai sasaran program ini karena sebagian besar dari mereka masih duduk di bangku PAUD, TK, dan SD kelas 1 hingga 4 yang pada umumnya membutuhkan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif, sehingga materi yang diajarkan lebih mudah dipahami," ujarnya.

Sesuai yang diungkapkan oleh Ardina, pada umumnya, anak-anak di usia pendidikan tingkat awal seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD) kelas awal butuh media pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif untuk meningkatkan pemahaman mereka.

"Maka dari itu, anak-anak TPA Desa Soropaten sangat tepat menjadi sasaran program pendidikan karakter Pancasila melalui media kolase ini," imbuhnya.

Program "Penanaman Pendidikan Karakter Pancasila melalui Media Kolase" tersebut berlangsung di Masjid Al-Ikhlas, Dukuh Bentungan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Program itu dirancang dengan tujuan meningkatkan pemahaman anak terhadap nilai-nilai Pancasila. Salah satu contohnya adalah anak-anak diarahkan untuk menyusun kolase secara berkelompok dan bekerja sama menyelesaikan kolase. Ada yang bertugas menggunting, menempel, dan ada pula yang mewarnai. Lebih dari itu, anak-anak juga tampak berdiskusi terlebih dahulu dalam menentukan warna yang akan mereka gunakan. Sistem tersebut mengajarkan anak untuk memahami makna musyawarah yang sesuai dengan sila ke empat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan".

Sumber: Dokumen Pribadi

Kolase itu sendiri merupakan suatu karya seni dua dimensi yang dibuat dengan menempelkan keping-keping atau potongan bahan tertentu mengikuti suatu pola. Secara umum, bahan-bahan yang digunakan dalam menyusun kolase adalah daun, ranting, bunga kering, batuan, buji-bijian, tutup botol, kerang, dan lain sebagainya. Pada program ini, bahan yang digunakan adalah daun-daun kering. Dipilihnya bahan tersebut adalah karena selain dapat memahami nilai-nilai Pancasila, anak-anak juga sekaligus dapat mengetahui bagaimana cara mengolah sampah daun kering menjadi suatu karya seni yang menarik.

Sumber: Dokumen Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline