Lihat ke Halaman Asli

Canduku pada Cerpen Tunggu Aku di Pojok Jalan Itu: Iwan Simatupang

Diperbarui: 21 Juni 2022   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sebuah cerpen telah di terbitkan. Maka, cerpen tersebut telah jadi (siap) dan sudah dicermati secara berulang-ulang demi keutuhan dan tiada kesalahan dalam penulisannya. Seperti pada cerpen karya Iwan Simatupang yang berjudul "Tunggu Aku Dipojok Jalan Itu" yang diterbitkan pada tahun 2021 singkatnya tahun kemarin. Cerpen yang di tulis oleh Iwan Simatupang ini sangat menjiwai, hingga pembaca membayangkan bagaimana gambaran dari cerita yang ada dalam cerpen tersebut. Jika dibayangkan, cerpen tersebut seperti abstrak karena pojok jalan yang dimaksudkan bukanlah pojok jalan penyebrangan, tetapi pojok-pojok kota yang menjadi tempat untuk menunggu suaminya pulang. 

Singkat cerita, cerpen ini menggambarkan tentang kisah seorang laki-laki yang menghilang dari tanggup jawab sebagai seorang kepala rumah tangga.  Sebelum menghilang ia berkata kepada istrinya "tunggu aku dipojok jalan itu" kata suaminya. Karena suaminya ingin membeli rokok di warung ujung jalan sana.  Namun, sampai bertahun-tahun suaminya tak kunjung kembali. Hingga 19 tahun lamanya ia akhirnya kembali dan melihat bahwa istrinya masih sama menunggunya dipojok jalan itu. Akan tetapi, 10 tahun lamanya ia pergi, istrinya berubah menjadi seorang pelacur. Bahkan dengan suaminya sendiri ia meminta tarif untuk 1 malamnya. 

Bagiku cerita ini menarik bagi kalangan remaja yang sedang merantau dikota. Untuk tetap berhati-hati terhadap orang yang baru dikenal. Sebab, kita hidup dikota itu tidak seperti didesa. Ketika kita menolong seseorang tidak mengharapkan imbalan, sedangkan kehidupan dikota itu serba uang atau semua itu tidak gratis harus ada tarifnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline